BERITABANGGAI.COM, BALUT – Kejaksaan Negeri Banggai Laut terbilang peduli dengan kelangsungan ekosistem laut, terutama lingkungan hidup bawah laut dan pesisir pantai. Ini terlihat dengan adanya pencanangan Obyek Wisata Terumbu Karang dan Hutan Bakau Adhyaksa di Desa Bone Baru Kecamatan Banggai Utara.
Kepala Kejari Banggai Laut, Fauzal, SH. MH pada media ini mengatakan, pencanangan obyek Wisata Terumbu Karang dan Hutan Bakau Adhyaksa di Bone Baru, merupakan tahap awal untuk menciptakan obyek wisata baru di Banggai Laut, yang nantinya akan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banggai Laut. Tempat itu, akan menjadi obyek wisata alternatif bagi warga masyarakat yang lokasinya dekat dengan kota Banggai.
Diharapkan, dengan adanya obyek wisata tersebut, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar serta menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Balut dan diharapkan dapat menopang kesejahteraan masyarakat Banggai Laut.
“Obyek Wisata Terumbu Karang dan Hutan Bakau Adhyaksa di Bone Baru ini, menjadi obyek wisata binaan kedua, setelah Obyek Wisata Lambangan Pauno di Desa Kendek,” ungkap Kajari.
Lanjutnya, sesuai perintah harian Jaksa Agung Republik Indonesia agar Kejaksaan terus bergerak, berkarya dan berinovasi dalam Ikatan Jiwa Korps Adhyaksa yang solid dan militan sehingga peran Kejaksaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat agar selalu produktif melakukan pelayanan publik yang nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat guna memulihkan kepercayaan publik.
“Kejaksaan Negeri Banggai Laut dalam membina Obyek Wisata Terumbu Karang dan Hutan Bakau Adhyaksa di Desa Bone Baru serta Obyek Wisata Lambangan Pauno di Desa Kendek, mengarahkan kepada pelaku wisata dan para wisatawan yang selalu taat hukum dan menjauhi hukuman,” ucapnya.
“Tempat obyek wisata yang ada di Banggai Laut semuanya, harus kita pelihara serta lestarikan demi kemajuan Banggai Laut yang kita cintai, serta menumbuh kembangkan wisata agar bisa menarik peminat wisata dari dalam maupun dari luar Banggai Laut serta bisa terkenal dikancah nasional dengan tempat Destinasi wisatanya yang indah serta terumbu karang dan Hutan Bakau yang unik sehingganya dapat menarik untuk dikunjungi,” terang Kajari.
Kegiatan pencanangan tersebut dihadiri Wakil Bupati Banggai Laut Tuty Hamid sekaligus membacakan sambutan Bupati Banggai Laut. Dimana Ekosistim terumbu karang adalah tempat tinggal bagi ribuan binatang dan tumbuhan yang banyak serta memiliki nilai ekonomi tinggi dan berjuta penduduk banggai laut bergantung sepenuhnya pada ekosisitimnya dan terumbu karang.
“Selain nilai ekonomi dari ekosistimnya, terumbu karang juga merupakan laboratorium alam yang sangat unik untuk berbagai kegiatan penelitian yang dapat mengungkapkan penemuan yang berguna bagi kehidupan masyarakat,” katanya.
“Selain terumbu karang, ada mangrove atau hutan bakau yang menyediakan habitat bagi ribuan spsesies sekaligus mengstabilkan garis pantai, mencegah erosi dan perlindungan tanah termasuk manusia yang tinggal. Hutan bakau padang lumun, tumbuhan dan terumbu karang sering diketemukan bersama tiga unsur yang sering bekerja sama pohon-pohon penjebak endapan dan palutan yang seharusnya mengalir ke laut,” tambah Tuty.
Oleh karena itu, melalui pencanangan Hutan Bakau Adhyaksa dan terumbu karang Adyaksa ini, selaku pemerintah Daerah Tuty mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Negeri Banggai Laut dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan seluruh jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga hutan bakau dan terumbu karang, agar tetap sehat dan utuh. Hal itu penting sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber makanan dan protein tinggi.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama bidang Perdata dan Tata Usaha Negara antara Kejaksaan Negeri Banggai Laut, Dinas Perikanan, DLH dan Pertanahan,Dinas PU dan Perumahan Rakyat Kabupaten Banggai Laut. (Mars)
Discussion about this post