BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) belum terdeteksi di Kabupaten Banggai, namun tetap harus diwaspadai.
Kadis Kesehatan, dr I Wayan Suartika, mengatakan, bahwa pihaknya melakukan antisipasi untuk cacar monyet ini.
Ia mengatakan, Puskemas melakukan surveilans mingguan maupun harian.
Dari surveilans diketahui, penyakit mana yang meningkat kasusnya. Hasil surveilans berupa laporan mingguan, yang nanti akan terpantau jelas sebaran atau peningkatan penyakit di wilayah Kabupaten Banggai.
Olehnya, kata dia, terkait kasus cacar monyet, jika terdapat satu kasus maka akan dipantau setiap hari.
“Untuk KLB akan dipantau setiap hari,” jelasnya.
Ia memastikan, per minggu ke 48 di tahun 2023 belum muncul kasus cacar monyet.
Diketahui, cacar monyet adalan penyakit yang disebabkan oleh virus orthopoxvirus.
Ini bisa menular ke manusia, jika terjadi adanya kontak dengan orang atau hewan yang membawa virus.
Agar menjadi kewaspadaan bersama, virus yang awalnya menular dari hewan ke manusia; maka sebaiknya menghindari gigitan hewan seperti tupai, monyet, dan tikus yang terinfeksi.
Kadinkes Banggai, mengatakan, berdasar hasil surveilans, diare masih menjadi masalah di masyarakat. Namun, kata dia, meski kasus cacar monyet belum mencuat tapi tetap diwaspadai.
Ia menjelaskan, sistem surveilans sudah baku, yaitu laporan mingguan yang dilaporkan langsung dari puskesmas ke server Kemenkes. Laporan input puskesmas dan Kemenkes dapat langsung dipantau.
Misalnya, jika kasus difteri muncul lagi dan aktif, dan ketahuan, maka Pemprov akan turun turun.
“Kalau muncul kasus yang semula tidak ada, ini adalah potensi KLB, sehingga langsung ditangani,” katanya.
Kasus rabies, misalnya, sebelumnya tidak ada dan tiba-tiba mencuat, sehingga menjadi KLB.
Kasus rabies tersebut menyebabkan dua orang meninggal, di Bunta dan Nuhon. (BB/007)
Discussion about this post