Beritabanggai.com - Kabar Dari Sulawesi Tengah
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • DAERAH
    • Banggai
    • Banggai Kepulauan
    • Banggai Laut
  • BERITA NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • INFOKOM
  • PERTANIAN
  • Kesehatan
  • ANGGARAN
  • LIFESTYLE
Beritabanggai.com - Kabar Dari Sulawesi Tengah
  • Beranda
  • Banggai
  • Banggai Kepulauan
  • Banggai laut
  • Nasional
  • Politik
Home Daerah Banggai

Kisah Abdul Yasin (71), Pemulung Kota Luwuk Yang Selalu Kibarkan Merah Putih di Gerobaknya

Saturday, August 21 2021 19:51 WITA
Abdul Yasin Basirun, pria berusia 71 tahun kelahiran Gorontalo, sehari hari menjalani aktivitasnya sebagai pemulung di Kota Luwuk.

Abdul Yasin Basirun, pria berusia 71 tahun kelahiran Gorontalo, sehari hari menjalani aktivitasnya sebagai pemulung di Kota Luwuk.

Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp

Abdul Yasin Basirun, pria berusia 71 tahun kelahiran Gorontalo, sehari hari menjalani aktivitasnya sebagai pemulung di Kota Luwuk. Pekerjaan itu sudah ia lakoni sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2011.

Abdul Yasin lahir pada tanggal 8 Januari 1950 di Gorontalo. hijrah ke Kota Luwuk, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah sejak tahun 1988. Ia mempuyai saudara yang merupakan kakak darinya di Kota Luwuk.

Ia memiliki dua orang istri dan lima orang anak yang masing-masing telah berkeluarga. Istri pertama dan anak ke tiganya, telah meninggal dunia.

Saat pertama kali menginjakan kakinya di Luwuk, ia memulai pekerjaaan sebagai tukang sensor kayu di hutan. Pekerjaan itu ia lakukan selama tiga tahun.

Setelah menjalani pekerjaan selama tiga tahun menjadi tukang sensor, ia berhasil mengumpulkan modal dan beralih jadi penjual ikan di pasar Simpong pada tahun 1993.

Sayangnya, ketika usahanya mulai jalan dengan cukup pesat, pasar Simpong pada saat itu dilanda musibah kebakaran yang cukup besar. Itu merupakan kebakaran pertama kali melanda pasar tersebut.

Kemudian, pada tahun 2001, Abdul Yasin bekerja di agen denreng sabar menanti selama 4 tahun lamanya.

Merasa tak cocok lagi dengan tempat pekerjaannya di agen itu, Abdul Yasin memilih untuk istrahat dari kerjanya tahun 2005 dan beralih memelihara kambing.

Kambing yang ia pelihara awalnya satu ekor betina ia beli hasil dari tabunganya. Setelah beberapa tahun dipelihara, kambing menjadi 30 ekor.

Hanya saja, dari 30 ekor kambing yang ia pelihara, hanya 6 ekor saja yang berhasil terjual dan menghasilkan. Karena saat itu hewan peliharaanya diserang oleh penyakit.

Abdul Yasin ketika ditemui media ini di Jl. Dr Moh Hatta, Jumat (20/8/2021), mengatakan, saat ini ia tinggal di rumah kakaknya di komplek anugra, Kelurahan Mangkio Baru, Luwuk. Setelah lerlepas dari pekerjaan yang sudah digelutinya, ia terpaksa memilih menjadi pemulung sejak 2011 dan ia jalani hingga 2021 saat ini.

“Anak-anak saya sudah pernah larang saya kerja begini, saya masih juga tetap kerja karena semuah anak saya masing-masing telah berkeluarga jadi saya harus tetap kerja begini untuk mencari nafkah sendiri bukan minta-minta,” kata Abdul Yasin.

Ada yang unik dari aktivitas Abdul Yasin sehari hari. Pada bulan Agustus ini, ia selalu mengibarkan bendera merah putih di gerobaknya kemanapun ia pergi.

Bendera Merah Putih yang selalu berkibar digerobak sang pemulung itu, melambangkan kerasnya perjuangan demi mencapai Kemerdekaan untuk hidup sehari-hari.

Sehari-hari ia memulai pekerjaanya pada pukul 08:00 Wita. Ia terus bekerja sampai ia merasa cukup. Setelah merasa lelah, ia kemudian kembali ke rumah tempat tinggalnya untuk beristrahat.

Abdul Yasin selalu mengumpulkan dos dan barang bekas serta rongsokan lain yang ia lihat di tong sampah maupun di jalanan.

Barang bekas yang dikumpulkan tidak langsung dijual, melainkan dikumpulkan sampai banyak, kemudian barulah dijual sekaligus.

“Mana yang cepat saya dapat dan ada harga itu yang saya cari dan jual,” kata abdul

Selain itu, Abdul juga mengumpulkan bekas akua gelas untuk ia jual ke orang yang berkebun nilam, dengan harga yang bisa dia dapatkan yaitu 30 ribu perkilo.

Abdul Yasin mengatakan, saat bekerja, harus selalu bersemangat dan tetap bersyukur, berapapun yang kita dapatkan.

Ia mengatakan, bendera Merah Putih yang ia selalu ia kibarkan di depan gerobaknya itu, adalah sebuah pertanda soal semangat juangnya dalam mencari nafkah.

“Sebagaimana semangat para pejuang Pahlawan Republik Indonesia kala itu ketika mereka berjuang keras melawan para penjajah,” katanya.

(yman)

Related Posts

Ilustrasi
Banggai

Begini Penjelasan ULP Terkait Setor Tarik 20 Persen Kemampuan Keuangan Perusahaan Dalam Tender

by Berita Banggai
28 April 2022
0

BERITABANGGAI.COM, LUWUK - Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) atau yang kenal Unit Layanan Penadaan (ULP) Banggai, bakal memberlakukan...

Read more
Hasman Balubi
Banggai

Hasman Balubi ; Perusahaan Wajib Setor Bank Minimal 20 Persen Sebelum Tender

by Berita Banggai
28 April 2022
0

BERITABANGGAI.COM, LUWUK - Polemik soal kemampuan keuangan perusahaan di dalam keikut sertaan dalam tender program pemerintah daerah mulai menjadi perbincangan...

Read more
Aparat kepolisian Polres Banggai menjaring tiga pasangan bukan suami istri yang ditemukan sedang berduaan di dalam kamar penginapan yang ada di Kota Luwuk, Rabu (27/4/2022) malam.
Banggai

Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia Polisi di Peginapan Kota Luwuk

by Berita Banggai
28 April 2022
0

BERITABANGGAI.COM, LUWUK - Aparat kepolisian Polres Banggai menjaring tiga pasangan bukan suami istri yang ditemukan sedang berduaan di dalam kamar...

Read more
Aparat kepolisian dari Polsek Luwuk menemukan sejumlah pemuda yang tengah mengonsumsi miras di area pelabuhan rotan, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Selasa (27/4/2022) malam.
Banggai

Polsek Luwuk Temukan Lima Pemuda Sedang Pesta Miras di Bulan Puasa

by Berita Banggai
27 April 2022
0

BERITABANGGAI.COM, LUWUK - Aparat kepolisian dari Polsek Luwuk menemukan sejumlah pemuda yang tengah mengonsumsi miras di area pelabuhan rotan, Kecamatan...

Read more
Load More

Discussion about this post

  • Lepas dari kontrol orang tuanya, tiga orang bocah yang sedang asik berenang di kolam hotel santika, Luwuk, tenggelam dan nyaris tak tertolong pada Rabu (30/6/2021).

    Tiga Bocah Tenggelam di Kolam Hotel Santika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jemaah Masjid Mangkio Ini Meninggal Dunia Saat Hendak Shalat Tarawe

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Demo Ricuh Dikantor Bupati Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kondisi Terkini Kabupaten Banggai, Rumah Sakit Penuh, Jenazah Antri di Pemulasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar Bangunan Yang Terbakar di SMKN 1 Luwuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TENTANG KAMI
  • SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • DAERAH
    • Banggai
    • Banggai Kepulauan
    • Banggai Laut
  • BERITA NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • INFOKOM
  • PERTANIAN
  • Kesehatan
  • ANGGARAN
  • LIFESTYLE