BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Pemerintah daerah Kabupaten Banggai telah menggelontorkan anggaran lebih dari 100 miliar anggaran, baik yang bersumber dari APBD maupun pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, untuk penanganan covid-19 di Kabupaten Banggai.
Khusus anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Banggai, digelontorkan dalam dua gelombang besar, pertama pada momentum penetapan APBD 2020 sebesar Rp29,9 miliar dan pada momentum perubahan APBD 2020 sebesar Rp76 miliar.
Alokasi anggaran tersebut diperuntukan bagi banyak program. Salah satunya adalah pembuatan tempat pencucian tangan, pengadaan hand sanitizer dan bodysanitezer. Program ini sempat menjadi primadona dan diklaim sebagai inovasi Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Banggai. Ratusan tempat cuci tangan dan puluhan bodisanitzer dibuat pada saat itu, dan ditempatkan diberbagai ruang publik, fasilitas publik dan kantor kantor pemerintah.
Setahun kemudian, berbagai peralatan tersebut berubah menjadi bangkai baja putih yang tidak berguna. Padahal, pandemi covid-19 belum berakhir. Ancaman virus itu masih menjadi halangan dalam beraktivitas. Himbauan pemerintah untuk mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan tidak pernah padam.
Beritabanggai.com mencoba menelusuri salah satu ruang publik yang menjadi sasaran penyebaran tempat pencucian tangan, yakni di RTH Teluk Lalong, Luwuk. Tempat pencician tangan itu tidak tersambung dengan saluran air. Sebuah tong yang disediakan harus diisi secara manual. Tak ada sabun di tempat itu, keran tempat pencucian tangan itu juga sudah rusak. Kondisi itu terjadi sejak pagi hari usai subuh, hingga malam hari usai tarawe. Pengunjung bahkan tidak menggunakan tempat cuci tangan tersebut. Bekas bekas program penanganan covid itu bahkan bisa dilihat diberbagai sudut kota ini.
“Ini sudah lama tidak ada airnya. Tidak ada juga sabun disni,” kata beberapa orang di RTH yang ditemui media ini, Kamis (22/4/2021).
Kondisi yang sama juga terhadi di seluruh tempat pencucian tangan yang di sediakan pemerintah daerah. Bahkan sebuah tempat pencucian tangan di depan Kantor Dinas Perkimtan Banggai, yang menjadi pelopor inovasi itu, juga kini sudah tidak bisa difungsikan. (bb/03)
Discussion about this post