BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Calon Bupati Banggai nomor urut satu, Sulianti Murad, melayangkan kritik pedas terhadap program “Pinasa” yang menjadi program unggulan Herwin Yatim dan Mustar Labolo beberapa tahun terakhir.
Dalam debat terbuka pasangan calon bupati Banggai jelang Pilkada Banggai yang digelar KPU Banggai dihotel swisbell Luwuk, Minggu (8/10/2020), Sulianti mengakui program “Pinasa” cukup bagus, namun dalam pelaksanaannya, hendaknya lebih menitik beratkan pada penguatan pemahaman masyarakat untuk tidak membuang sampah disembarang tempat, sehingga sampah tidak berserakan.
Sulianti bahkan menyentil fenomena “pinasa” beberapa tahun terakhir, yang justru melibatkan para aparatur sipil negara (ASN) untuk terjun langsung memungut sampah bahkan hingga membersihkan selokan. Sulianti menjelaskan, pihaknya menerima banyak keluhan dari kalangan ASN, soal kebijakan itu namun para ASN tidak berani untuk membantah perintah pimpinan.
“Sebenarnya mereka (ASN_red) banyak mengeluh, tetapi mereka takut karena yang perintah bupati,” kata Sulianti.
Sodokan itu dilontarkan Sulianti menjawab pertanyaan Harwin Yatim pada debat terbuka sesi lima, dimana Herwin mempertanyakan bagaimana kebijakan Paslon Nomor Satu dalam penanganan stunting dan kebersihan kota.
Menjawab itu, Sulianti mengatakan bahwa masalah stunting dapat dikendalikan melalui keluarga di lingkungan masyarakat. Kata dia, dengan keluarga yang bahagia dan sehat, maka stunting bisa teratasi. Sedangkan masalah skebersihan kota, pihaknya akan akan lebih mendorong peningkatan kinerja petugas kebersihan kota, dengan memberikan jaminan kesejahteraan kepada setiap petugas kebersihan.
Sementara itu, Herwin Yatim pada saat memberikan tanggapan balik atas jawaban paslon nomor dua, menjelaskan bahwa justru dengan keterlibatan masyarakat dan banyak kalagan itulah, program “pinasa” tersebut menjadi perhatian pemerintah pusat dan bahkan mendapatkan penghargaan. Menurut Herwin, mewujudkan kota bersih tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan penyediaan anggaran untuk pengelolaan kebersihan, karena keterbatasan anggaran. Herwin mengatakan, mengenai upah para petugas kebersihan, justru pada masa kepemimpinan Winstar perhatian terhadap kesejahteraan petugas kebersigan menjadi lebih baik. (bb/03)
Discussion about this post