BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Seluruh Kepala Dinas Kesehatan mengikuti Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2024. Baik Kadinkes Provinsi, Kabupaten maupun Kota. Tak terkecuali Kadis Kesehatan Kabupaten Banggai I Wayan Suartika dan Sekretaris Kesehatan Banggai, Nurmasita Datu Adam.
Selain Dinas Kesehatan, Rakerkesnas dihadiri oleh Bappeda provinsi/kabupaten/kota, UPT Kemenkes, serta perwakilan kementerian/lembaga dan para mitra pembangunan Kesehatan.
Rakerkesnas secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 24 April 2024.
Selain Presiden Jokowi, hadir pula dalam Rakerkesnas tersebut sejumlah menteri. Antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, dan juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.
Dilaksanakan selama dua hari, 24-25 April 2024, kegiatan ini diikuti sebanyak 2.100 peserta.
Rakerkesnas diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya forum komunikasi untuk berdiskusi kendala dan tantangan, serta mencari solusi efektif dalam pembangunan Kesehatan.
Dilansir dari laman resmi kemenkes, Presiden Jokowi, mengatakan, Indonesia akan memiliki momentum untuk menjadi negara maju karena akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2030-an.
Untuk mewujudkan hal tersebut sektor kesehatan memiliki peran yang sangat penting.
“Kesehatan sangat penting, sangat fundamental, seperti yang disampaikan Pak Menkes sehat dulu baru pintar, karena kalau pintar tapi tidak sehat menjadi apa?” kata Presiden dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sektor kesehatan memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Untuk itu, Menkes mengajak para pelaku kesehatan agar melakukan perubahan paradigma dalam melayani kesehatan.
“Caranya pastikan masyarakat harus sehat, harus diubah paradigma yang sebelumnya mengobati orang sakit sekarang menjadi menyehatkan masyarakat,” kata Menkes.
Saat ini Kemenkes sedang melakukan transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota di 38 provinsi.
Selain itu, Kemenkes melibatkan Bappeda dan pihak swasta untuk mendukung transformasi kesehatan.
Pelibatan ini karena transformasi kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh pegawai di lingkungan kesehatan.
“Kita sudah ada program transformasi kesehatan yang melibatkan 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi serta juga dinas kesehatan dan RSUD, juga Bappeda, agar Indonesia Emas dapat tercapai,” tutur Menkes. (BB/007)
Discussion about this post