BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Kehadiran JOB Tomori selaku Konraktor Kontrak Kerja Sama Industri Hulu Migas di Kabupaten Banggai benar benar dirasakan oleh masyarakat. Tak hanya produksi Migas yang telah banyak dirasakan oleh daerah, namun juga saat ini pemanfaatan limbah atas industri Migas tersebut juga mulai dirasakan oleh masyarakat.
Salah satunya adalah pemanfaatan pasir adsorbent dan lumpur drilling (water base) dalam mendukung program Panutan Banggai atau Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai yang digagas JOB Tomori Bersama masyarakat disekitar area produksi.
Seperti diketahui, para petani di Desa Sumber Harjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, menggalakan budidaya burung hantu selaku bio predator alami untuk membasi hama tikus yang selama bertahun-tahun terus mengganggu produksi tanaman padi. Para petani melakukan budidaya burung hantu dengan cara membangun rumah burung hantu (rubuha) sebagai sarana berkembang biak.
Rumah burung hantu dibangun dengan kontruksi beton ramah lingkungan, yakni dengan memaksimalkan pemanfaatan limbah non B3 pasir adsorbent dan lumpur drilling. Sebelumnya, para petani membangun rumah burung hantu dengan bahan kayu, namun cepat mengalami kerusakan. Begitu juga rubuha dengan kontruksi tiang pipa besi, juga tidak efektif karena mudah terkena petir.
Menurut Tim Teknis Comdev JOB Tomori, Laode Mahmud, kontruksi rumah burung hantu dengan bahan baku beton ramah lingkungan dari limbah Non B3 Pasir Adsorbent dan lumpur drilling tersebut, membuat rumah burung hantu lebih kokoh dan tahan lama.
Tidak hanya itu, program Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai atau Panutan Banggai yang digagas JOB Tomori, juga dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan pupuk organik. Sebap, sejauh ini, kebutuhan pupuk para petani hanya mampu dipenuhi dengan pupuk subsidi sebesar 40 persen dari kebutuhan.
Untuk itu, produksi pupuk organik menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan produksi petani setempat. Seperti yang dilakukan oleh Posbidik Desa Cendana Pura, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai. Kelompok masyarakat tersebut memproduksi pupuk organik baik pupuk padat maupun pupuk cair untuk membantu kebutuhan petani.
Dalam rangka mendukung operasional pembuatan pupuk organik khususnya jenis pupuk cair, JOB Tomori memberikan bantuan pembangunan rumah produksi pupuk cair. Bangunan tersebut menggunakan batako sulfatreat berbahan pasir adsorbent dan lumpur drilling. Saat ini, bangunan tersebut sudah berdiri kokoh dan siap untuk dimanfaatkan.
Fahmi, selaku penginisiatif Posbidik mengaku berterimakasih atas dukungan dari JOB Tomori kepada mereka selama ini, sehingga keberadaan Posbidik mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Banggai.
Untuk diketahui, selain Posbidik dan Rubuha, penggunaan batako ramah lingkungan juga digunakan untuk Pemangunan PAU Sinorang, PAUD Toili, Rumah Magot dan Masjid Masing. (*)
(bb/03)
Discussion about this post