BERITABANGGAI.COM,Luwuk— I Gusti Putu Ngurah Satya, termasuk salah satu pelaku UMKM di Masama Kabupaten Banggai yang hadir dalam Apkasi Otonomi Expo 2024 di Jakarta Convention Center, 10 – 13 Juli 2024.
Bersama pelaku UMKM binaan ASPAMI Banggai dengan produk unggulannya masing-masing, I Gusti pelaku UMKM binaan Dinkop dan UKM Banggai ini menampilkan produk olahan kelapa VCO.
Ia merintis VCO (Virgin Coconut Oil) sejak sebelum Covid-19, karena melihat potensi komoditi kelapa di Kabupaten Banggai yang melimpah, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Akhirnya pada tahun 2019, ia mengembangkan produk VCO, karena melihat pemanfaatan kelapa itu masih sebatas kopra maupun dipasarkan dalam bentuk eceran per biji.
Tentunya dengan harga yang cenderung lebih murah dan tidak sebanding dengan ongkos produksi.
Kebetulan saat ia hendak mengembangkan produk turunan olahan kelapa, ia bertemu dengan seorang profesor dari Blitar Jawa Timur, Prof Yahya Puspita.
Guru Besar ini memberikan pembinaan kepada masyarakat Masama tentang pengolahan kelapa, seperti VCO dan minyak goreng kelapa yang kualitasnya jauh lebih sehat, lebih bagus dibanding minyak pabrikan yang beredar di pasaran.
Selama lebih dari tiga bulan sang profesor membinanya, mengajarinya cara-cara membuat produk olahan kelapa, baik itu VCO maupun minyak kelapa goreng dengan kualitas nomor satu.
“Tahun 2019 itu, beliau bahkan bersedia tinggal di rumah warga agar warga binaannya dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu itu dalam praktik dengan produk yang bernilai ekonomis,” tuturnya.
Dalam rentang waktu tiga bulan itu, ia belajar membuat VCO yang sehat dan berkualitas, hingga akhirnya hasil produksinya kini memiliki keungggulan.
Salah satunya jika anda melihat VCO bermerek Baldaco produksi UMKM Suluh Gesang Masama Kabupaten Banggai, maka Anda akan melihat VCO dalam kemasan botol 100 ml yang sangat bening, dengan aroma khas kelapa yang tidak hilang.
Demikian juga dengan minyak kelapa goreng, bening, bersih, dan tentu higienis.
Gusti—sapaan akrabnya—menceritakan, jika minyak goreng ini digunakan untuk menggoreng bahan makanan seperti ikan maupun daging dan telur, maka minyak goreng tersebut dapat digunakan sampai habis dan tetap sehat.
“Minyak ini tetap sehat, meskipun digunakan menggoreng makanan sampai habis,” ujarnya.
Klaim bahwa minyak kelapa itu sehat tidak berlebihan. Sebab produk tersebut setidaknya telah lolos uji laboratorium di Bogor. Dan juga uji laboratorium yang dilakukan oleh Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia pun tertarik mengikuti pertemuan-pertemuan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Disperindag.
Dari instansi yang dipimpin Helena Agustina Padeatu ini, produk UMKM itu difasilitasi mendapatkan izin usaha kecil menengah NIB, izin produk seperti PIRT dan izin halal.
Bahkan, atas dorongan mantan Kadis Nakertrans itu dia diupayakan mengurus HAKI.
“Saat itu karena ada rekomendasi dan difasilitasi oleh Dinkop dan UKM Banggai, saya hanya mengeluarkan uang Rp 600 ribu dari yang semestinya Rp 1.8 juta untuk mendapatkan HAKI. Syukur saat ini dengan adanya BRIDA Banggai, saya malah mendengar pengurusan HAKI sudah digratiskan. Ini tentu angin segar bagi para pelaku UMKM di era Bupati Amirudin,” ujarnya.
Ia termasuk beruntung karena sebelumnya ia sudah difasilitasi juga dalam uji laboratorium.
Adalah Kepala BSIP Sulteng Dr Femmi Nor Fahmi MSi, menfasilitasinya untuk uji laboratorium produk VCO, sehingga biaya sebesar Rp 25 juta dapat ditekan dan bahkan digratiskan.
Ia tak segan mengajak warga untuk menggunakan VCO produksinya maupun minyak goreng kelapa, karena sudah terbukti sehat.
Dalam kemasan 900 ml, 450 ml, dan 250 ml, minyak goreng kelapa dapat diperoleh dengan harga terjangkau.
Begitu pun VCO yang tersedia dalam kemasan 100 ml, dapat diperoleh dengan harga yang tidak merobek kantong.
“VCO ini cukup berkhasiat, terutama bagi penderita DM, darah tinggi dan asam urat, juga dapat menetralisir racun dalam tubuh dan semoga dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal,” katanya.
Bahkan VCO ini dapat digunakan sebagai pelembap kulit dan membuat pertumbuhan rambut menjadi subur. ***
Discussion about this post