BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti rendahnya realisasi belanja daerah yang bersumber dari dana transfer.
Berdasarkan data Kementrian Keuangan, alokasi anggaran pemerintah daerah untuk pemulihan ekonomi di daerah yang bersumber dari dana transfer sebesar Rp25,46 triliun, yang terdiri atas Rp12,11 triliun untuk perlindungan sosial dan Rp13,35 triliun anggaran untuk pemberdayaan ekonomi.
Hanya saja, realisasi anggaran tersebut sangat rendah, yakni untuk perlindungan sosial baru Rp2,3 triliun atau 19,2 persen dan untuk pemberdayaan ekonomi dari Rp13,35 triliun baru terealisasi 17,8 persen.
Tercatat sebanyak 324 daerah atau 59,8 persen daerah realisasinya dibawah 15 persen dari anggaran dan hanya 24 daerah yang telah merealisasikan anggaran diatas 50 persen.
“Kalau belum jalan, kami pertimbangkan untuk intercept,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, (21/7/2021) sebagaimana dilansir tempo.co
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya mempercepat proses realisasi belanja, khususnya untuk penanganan dampak pandemi covid-19 dari anggaran yang bersumber dari dana transfer ke daerah, untuk menambah program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
(bb/03)
Discussion about this post