BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai terus melakukan upaya meningkatkan kualitas benih di tingkat petani. Hal ini penting, untuk tetap menjaga produktifitas padi di daerah ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Nuzulisna Manto, kepada media ini menjelaskan, saat ini pihaknya sedang giat turun ke berbagai kelompok tani penangkar benih untuk melakukan verifikasi kelompok penerima bantuan benih padi khususnya benih kelas label putih. Seperti yang dilakukan pada Selasa (23/3/2021), kunjungan dilakukan pada kelompok penangkar benih padi di Desa Kospa Duata Karya Kecamatan Masama.
“Kunjungan dalam rangka verifikasi kelompok Penerima bantuan benih padi kelas label putih (penangkar) untuk varietas unggul baru dengan tujuan pemurnian kembali benih dalam rangka mendukung sektor pertanian,” kata Nuzulisna.
BACA JUGA
Nuzulisna menjelaskan, untuk tahun 2021 Dinas TPHP Kabupaten Banggai akan menyalurkan benih sebar sebanyak 15 ton atau seluas 6000 hektar yang bersumber dari APBN dan sebanyak 4.2 ton benih sebar yang bersumber dari APBD. Sedangkan untuk perbenihan benih yang akan disalurkan sebanyak 85 hektar paket lengkap dari APBN dan 4 hektar paket lengkap dari APBD Kabupaten Banggai.
Dijelaskan, benih sebar (label biru) adalah benih yang ditanam petani untuk keperluan produksi beras untuk konsumsi, sedangkan benih perbenihan (Label putih atau label ungu) adalah benih yang ditanam oleh petani untuk disiapkan sebagai benih pada musim tanam selanjutnya.
Sedangkan untuk varietas padi yang dikembangkan di Kabupaten Banggai kata Nuzulisna, sudah cukup beragam. Jika petani cerdas, maka mereka akan menggunakan benih varietas yang unggul yakni memiliki produksi tinggi, tahan terhadap hama peyakit dan rasa enak untuk dikonsumsi.
“Varietas benih unggul di Kabupaten Banggai sudah cukup beragam. Tinggal petani saja yang memilih. Semua sudah tersedia di penangkar benih,” tuturnya.
VARIETAS LOKAL
Nuzulisna juga menjelaskan, di Kabupaten Banggai sebetulnya juga memiliki varietas lokal. Sejauh ini, Dinas TPHP Kabupaten Banggai mencatat terdapat 12 jenis varites padi lokal yang ada. Namun, yang sudah didaftarkan di Kementrian Pertanian, baru dua varietas yakni Habo dan Sampara. Keduanya adalah jenis padi ladang. Kedua varietas itu sudah didaftar sebagai varietas unggulan lokal Kabupaten Banggai.
Tidak itu saja, Kabupaten Banggai juga telah memproduksi padi organik mulai kelas aman konsumsi atau prima sampai padi organik lain yang benar benar bebas bahan kimia.
Dijelaskan, masalah benih padi, sebenarnya beberapa daerah tetangga justru berharap benih yang berasal dari Kabupaten Banggai.
Hanya saja, diakuinya, daya dukung anggaran daerah dalam rangka mendukung kegiatan penangkaran masih sangat rendah, karena sejauh ini program penangkaran benih masih mendapat suport dari anggaran yang bersumber dari APBN, sehingga membuat petani khususnya para penangkar bisa lebih semangat. (bb/03)
Discussion about this post