BERITABANGGAI.COM,LUWUK— Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan, Dr Agus Handito dan Edi Priyanto, SKM., MPh, meninjau sejumlah sekolah dasar di Kota Luwuk, Selasa 3 September 2024.
Turut bersama mereka Tim Arbovirosis Dinkes provinsi Sulteng dr. Moh.Ikbal dan Muhadi Dahlan, SKM.

Kunjungan tim Kementerian Kesehatan ini terkait dengan Gerakan Jumantik Lingkungan dan Implementasi Inovasi Siswa Berantas Jentik dan Memantau Lingkungan Sekolah (Si Batik Maleo).
Dua sekolah yang dikunjungi yakni SDIT Madani Luwuk dan SDN Maahas Luwuk Selatan.
Di SDIT Madani, tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan disambut Kepala Sekolah, dewan guru, ketua yayasan, sekretaris Yayasan, Pembina, dan Dewan Pengawas SDIT Madani.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Mohammad Risal, S.Kep, mengatakan, peninjauan sekolah terkait implementasi Jumantik Cilik apakah sudah sesuai dan telah dilaksanakan di seluruh sekolah. “Uji petik dilaksanakan di SDN Maahas dan SDIT Madani,” katanya, Selasa 3 September 2024.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, dr I Wayan Suartika, mengatakan, peninjauan SDN Maahas dan SDIT Madani merupakan lanjutan Rapat Koordinasi Penguatan Gerakan Jumantik Lingkungan dan Implementasi Inovasi Siswa Berantas Jentik dan Memantau Lingkungan Sekolah (Si Batik Maleo), di Hotel Swissbelinn Luwuk, Senin 2 September 2024.
Ia mengatakan, Inovasi Siswa Berantas Jentik dan Memantau Lingkungan Sekolah (Si Batik Maleo), telah terbentuk sejak setahun yang lalu. Untuk memastikan apakah inovasi ini terus berjalan, tim Kemenkes melakukan peninjauan langsung ke sekolah.
Si Batik sekolah, merupakan inovasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Inovasi ini melibatkan peran serta masyarakat, termasuk anak-anak sekolah.
Melalui inovasi ini anak anak sekolah dasar diedukasi sejak dini memantau jentik nyamuk di lingkungan sekolah, seperti tempat-tempat penampungan atau kontener – kontener air. “Anak anak sekolah turut memantau apakah ada jentik di lingkungan sekolahnya,” kata Kadinkes Banggai.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Gerakan Jumantik Lingkungan dan Implementasi Inovasi Siswa Berantas Jentik dan Memantau Lingkungan Sekolah (Si Batik Maleo), di Hotel Swissbelinn Luwuk, Senin 2 September 2024.
Dibuka oleh Pj Sekretaris Daerah, Ramli Tongko, rapat koordinasi ini dihadiri oleh 182 orang peserta, yakni 54 orang kepala UPTD Puskesmas dan Penanggung Jawab Program DBD se Kabupaten Banggai; 86 orang Kordinator Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah Dasar/MI, Koordinator Jumantik Sekolah di Kecamatan Luwuk, Luwuk Selatan dan Luwuk Utara; 17 orang camat, kepala desa, lurah di Kecamatan Luwuk, Luwuk Selatan dan Luwuk Utara, 4 orang dari Lintas Sektor (Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama; dan 11 orang Lintas Program Dinas Kesehatan serta 10 orang panitia.
Kepala Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Banggai, Theodora Chintya, mengemukakan, rakor penguatan gerakan Jumantik Lingkungan bertujuan untuk membangun komitmen, kebijakan dan pengelolaan program bersama antara pemerintah daerah, lintas sektor, lintas program dan mitra serta pengembangan kajian, penelitian dan inovasi untuk menguatkan implementasi penanggulangan DBD secara bermutu, berkesinambungan, terus menerus dan tepat sasaran melalui pelibatan dan peningkatan partisipasi masyarakat di Kabupaten Banggai.
(BB/007)
Discussion about this post