BERITABANGGAI.COM, LUWUK- Peringatan hari anak nasional baru saja usai dirayakan. Namun momentum berharga tersebut tampaknya masih belum menjadi momen bahagia di Kabupaten Banggai. Pasalnya, fenomena adanya indikasi kekerasan dan bullying masih mewarnai dunia pendidikan di daerah ini.
Dugaan kekerasan dan bullying tersebut terjadi di SDN 8 Inpres Bertingkat Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng, pada Kamis (24/7/2025), sehari setelah momentum peringatan hari anak nasional di peringati diseluruh Indonesia.
Peristiwa berawal saat latihan gerak jalan yang dilakukan di halaman sekolah. Saat itu terjadi pertikaian antara dua siswa yang kemudian membuat salah seorang oknum guru melakukan tindakan pemukulan terhadap salah satu dari siswa tersebut.
Kemudian pemukulan kembali terjadi di ruangan guru dan disaksikan oleh siswa lainnya dan juga guru lainnya. Pemukulan itu disebut dilakukan oleh oknum guru dan oknum kepala sekolah.
“Tak hanya dipukul dengan cara yang menurut saya tidak wajar, tapi anak saya juga mengalami bullying dengan kata kata yang tidak pantas, membuat anak saya terkucilkan dan tidak mau bersekolah,” kata seorang ibu, yang merasa keberatan atas kejadian itu.
Orang tua kedua anak yang bertikai sebetulnya sudah bertemu dan saling bermaaf maafan atas perbuatan anak-anaknya. Namun, itu dilakukan bukan atas mediasi guru melainkan inisiatif orang tua siswa.
Orang tua siswa yang merasa dirugikan atas kejadian itu, telah melaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai. Kejadian tersebut telah disikapi oleh Dinas Pendidikan melalui proses mediasi namun belum adanya tindakan tegas. Orang tua siswa masih menunggu tindakan tegas dan sanksi dari dinas atas kejadian itu.
Selain itu, pristiwa tersebut juga telah dilaporkan oleh orang tua siswa kepada pihak kepolisian setempat. Dengan harapan adanya proses hukum atas kejadian itu.
Praktik Kekerasan dan bullying di SDN 8 Luwuk sudah kerap dikeluhkan orang tua siswa, namun belum ada tindakan tegas dalam penyelesaiannya.
Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2023 lalu, saat pelaksanaan kemah prestasi yang dilaksanakan di Desa Boitan, Kecamatan Luwuk Timur. Saat itu, sejumlah orang tua siswa memilih memulangkan anaknya dari lokasi perkemahan lebih awal, dengan keluhan terjadinya praktik kekerasan dan bulying kepada anak-anak mereka.
Kabupaten Banggai tampaknya harus lebih serius dalam menangani isu isu kekerasan dan bullying terhadap anak. Apalagi Kabupaten Banggai sebetulnya sudah direncakan menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan hari anak nasional tingkat provinsi, yang rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Sulteng. (*)
Discussion about this post