BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai diminta serius dalam membangun sektor pertanian. Salah satunya soal penyediaan benih unggul untuk komoditi tanaman padi.
“Sebetulnya benih adalah salah satu faktor penentu ketika kita bicara soal produksi padi. Tetapi Pemda Banggai tidak serius membantu petani soal benih,” kata Kusnadi, salah satu Kelompok Tani di Masama, Jumat (7/6/2024).
Kata dia, progam penyediaan benih unggul sangat jarang dilaksanakan Pemda Banggai. Kalaupun ada, pasti terlambat dan selalu tidak tepat waktu sesuai jadwal tanam petani.
Untuk diketahui, pada tahun 2024 Pemda Banggai mengalokasikan anggaran di Dinas TPHP Kabupaten Banggai sebesar Rp62 miliar. Namun untuk alokasi pada kebutuhan petani di sektor pertanian sangat minim.
Bayangkan saja, dari anggaran yang cukup besar itu, alokasi untuk pengadaan benih padi sawah hanya digelontorkan sebesar Rp383 juta saja. Anggaran untuk benih padi itu tidak sebanding dengan anggaran untuk pengadaan baju dinas pegawai TPHP yang mencapai Rp400 juta lebih. Padahal, Pemda Banggai ingin meningkatkan produksi beras.
Selain soal kecilnya alokasi benih untuk padi sawah, bantuan benih juga sering datang terlambat. Benih label padi sawah biasanya baru akan disalurkan ke petani, setelah petani selesai menanam dengan menggunakan benih lokal. Akibatnya, bantuan benih yang disalurkan menjadi mubazir. (*)
(bb/03)
Discussion about this post