BERITABANGGAI.COM, LUWUK – JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) adalah perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKKMIGAS di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi Blok Senoro – Toili, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
Perusahaan tersebut terus mengembangkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Migas di wilayah kerjanya untuk menjaga produktifitas Migas, yang dalam pelaksanaan kegiatan operasinya selalu mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Salah satunya adalah kegiatan Proyek Pengembangan Senoro Selatan, yang sejau ini telah mampu memberikan dampak ekonomi melalui multiplier effect secara sosial dan ekonomi sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, pemberdayaan pengusaha lokal dan peningkatan akselerasi ekonomi di Kabupaten Banggai.
Proyek Pengembangan Senoro Selatan adalah Bisnis Hulu Migas yang merupakan Proyek Negara dan tugas semua pihak untuk menjaga dan mengawal pelaksanaan proyek ini, agar manfaat dari kegiatan Industri Hulu Migas di Kabupaten Banggai dapat terus dinikmati rakyat Indonesia.
Relation Section Head JOB Tomori, Ruru Rudianto mengatakan, sebelum dimulainya proyek, JOB Tomori secara massif telah menggelar sosialisasi dimulai dari kalangan wartawan, tingkat Banggai yang melibatkan Pemda Banggai, Kapolres Banggai, Dandim Luwuk Banggai, Kajari Banggai, Danposal Luwuk, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk pemerintah Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan.
Selanjutnya proses sosilisasi ini juga dilakukan ditingkat warga masyarakat sekitar area proyek. Terdapat masukan dan harapan dari peserta sosialisasi yang kemudian JOB Tomori menindak lanjuti bersama Forkopimcam setempat dan stakeholders terkait, khususnya terkait ketenagakerjaan yang telah berkali-kali dilakukan pertemuan untuk mencari solusi terbaik.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, bisnis hulu migas memiliki karakter padat modal, padat teknologi dan berisiko tinggi. Kegiatan ini juga membutuhkan proses panjang yang menantang baik dari sisi teknis maupun nonteknis, misalnya aspek legal dan sosial kemasyarakatan.
Proses panjang dan menantang ini menyebabkan sektor ini sangat sensitif terhadap isu keamanan. Sehari saja kegiatan produksi migas terganggu, potensi penerimaan negara terancam raib.
Sedangkan Pengembangan Senoro Selatan ini adalah upaya untuk mempertahankan produksi gas dari Lapangan Senoro yang sudah berproduksi sejak tahun 2015 serta menjamin ketersediaan penyaluran gas kepada para pembeli eksisting seperti Jargas, PLN, PAU dan DSLNG.
Ruru menambahkan, kontraktor pelaksana pekerjaan pengembangan sumur migas kali ini, adalah PDSI (Pertamina Drilling Services Indonesia) yang merupakan anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pemboran minyak dan gas serta memiliki pengalaman yang sangat luas dalam usaha pemboran.
Seluruh fasilitas yang dikelola oleh JOB Tomori merupakan OBVITNAS (Obyek Vital Nasional) baik fasilitas produksi gas lapangan Senoro yang eksisting maupun Pengembangan Senoro Selatan yang saat ini sedang dikerjakan, karena memiliki peran strategis dalam menjamin pasokan minyak dan gas bumi nasional.
Mengingat perannya yang demikian maka fasilitas energi yang menjadi OBVITNAS subbidang minyak dan gas bumi perlu dipastikan aman terhadap gangguan.
Upaya JOB Tomori dalam mengembangkan gas Senoro Selatan ini memang sebaiknya didukung oleh semua pihak karena keterlambatan ataupun gangguan Proyek Pengembangan Senoro Selatan ini dapat merugikan penerimaan negara maupun daerah. Olehnya mari kita bersama mengawal kegiatan Bisnis Hulu Migas yang berada di Kabupaten Banggai. (*)
(bb/03)
Discussion about this post