BERITABANGGAI.COM.LUWUK– Personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banggai menggerebek Wakil Ketua II DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep) berinisial EW.
EW dikabarkan ditangkap saat main judi di sebuah home stay Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu (14/11/2021) sekira pukul 15.00 Wita.
Kasat Reskrim Polres Banggai Iptu Adi Herlambang membenarkan penggerebekan tersebut.
“Iya benar. Sekarang dalam pemeriksaan dan ditahan di Polres Banggai,” kata dia, Selasa (16/11/2021) malam.
Polisi juga menahan tiga rekan EW, masing-masing berinisial LA (66), SR (59), dan MW (69).
Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa kartu remi sebanyak 108 lembar, uang tunai sebesar Rp 1.333.000, 10 buah pot kayu, empat telepon genggam, dan tiga sepeda motor.
Lalu bagaimana kronologis penggerebakan di meja judi itu terkuak?
Kepada awak media, EW menuturkan, dirinya datang ke lokasi penggerebekan semata mata untuk menghadiri acara hajatan keluarga Haji Muntasar.
Sebagai bagian dari keluarga besarnya, EW mengaku sudah lama tak pernah bersua dan bersilaturahmi ke rumah mantan bosnya itu.
“Dan kebetulan setelah selesai makan-makan di acara itu, kami cari-cari hiburan sehingga main kartu remi,” tuturnya.
Main kartu remi juga, lanjut dia, bukan tujuan untuk meraup untung atau supaya ingin mendapatkan penghasilan dari itu.
“Sekali lagi, bukan. Tetapi, itu hanya untuk cari-cari hiburan saja,
Pada saat penggerebekan dilakukan, EW bersama ketiga rekannya diminta oleh petugas mengeluarkan dompet di kantong celananya.
Uang yang tersimpan di dompetnya itu, lanjut EW, disuruh untuk diperlihatkan dan dijajal di atas meja bundar.
EW pun bersama ketiga temannya menuruti permintaan pihak kepolisian untuk menaruh dompet, kunci, dan ponsel di atas meja untuk dijadikan barang bukti.
“Dan bahkan pada saat penggerebekan, di atas meja hanya ada uang sisa pembeli rokok,” ungkapnya
Meski tanpa perlawanan, namun EW juga menyesalkan sikap petugas polisi yang enggan memberi ruang komunikasi pada saat penggerebekan.
“Karena memang tidak ada ruang untuk berbicara sedikitpun ke petugas pada saat itu,” (man)
Discussion about this post