BERITABANGGAI.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, perencanaan pembangunan pertanian tahun 2023 harus inovatif dan adatif. Menurut dia, tantangan pangan dunia saat membutuhkan gebrakan program yang tepat.
“Jajaran di pertanian adalah pejuang. Melalui kegiatan ini, kita perbaiki konsepsi, program, jelaskan tahapan dalam mencapai program dan pertajam capaiannya,” kata Mentan SYL pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtannas) Tahun 2022 yang digelar Juni lalu.
Mentan SYL optimis perencanaan sektor pertanian yang benar dapat membentuk program dan arah pembangunan pertanian yang lebih baik. Ia juga menyentil soal tantangan produksi pangan dimasa akan datang yang semakin besar dan harus menjadi peluang bagi produksi petani karena pangsa pasar yang semakin terbuka.
“Tantangan pertanian tidak seperti kemarin. Segala sesuatu di depan mata jadi berbahaya saat kita anggap semua remeh – remeh saja. Krisis pangan dunia di depan mata. Oleh karena itu, sinergi semua pihak dalam pembangunan pertanian perlu di tingkatkan,” terangnya sebagaimana dikutip dari laman pertanian.go.id
Lebih lanjut, SYL menyebutkan berbagai tantangan pangan yang saat ini sedang mengancam produksi pangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya keterbatasan suplai barang akibat pembatasan sosial covid-19, perang dan climate change.
“Saat ini produksi pangan di berbagai negara menurun sehingga terjadi kenaikan harga pangan dunia yang berdampak juga pada harga pangan dalam negeri. Untuk itu, komoditi yang kebutuhannya masih diimpor harus ganti dari substitusi komoditi lain seperti gandum diganti dengan sorgum atau singkong,” ujarnya.
(bb/03)
Discussion about this post