BERITABANGGAI.COM, BANGKEP- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai Kepulauan, dinilai Kurang kesadaran mengenai dampak lingkungan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Tumpukan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah menjadi perhatian masyarakat yang melawati areal tersebut. Pasalnya tempat pembuangan yang seharusnya berada dibawah jurang namun sudah berada dipinggiran jalan.
Warga yang melintasi jalan itu mulai mengeluhkan bau yang menyengat akibat sampah tersebut.
“Sudah tidak mempunyai kesadaran, sehingga membuang sampah di pinggir jalan. Sudah tidak nyaman lagi masyarakat melawati jalan ini karena bau busuknya,” tutur salah satu warga yang melintasi jalan tersebut.
Kepala Seksi Persampahan DLH Bangkep, Hilton saat ditemui wartawan Beritabanggai.com diruangannya, mengungkapkan bahwa pihak Dinas Lingkungan Hidup sudah mengetahui bahwa TPA sampah perkotaan sudah berada dipinggiran jalan. Hal itu dilaporkan supir sampah namun pihak dinas belum ada tindak lanjut sebab dikatakan belum ada anggaran untuk pemeliharaan sampah.
“Sudah ada laporan dari supir sampah, mengenai TPA yang sudah penuh. Namun itu ada prosedurnya sebab sistimnya pakai alat berat untuk mendorong ke jurang, namun kami masi kekurangan anggaran untuk menyewa alat berat,” tandasnya.
Hilton mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan pengelolaah sampah dengan baik dan benar. Hanya saja, keterbatasan anggaran dan peralatan, membuat DLH Bangkep belum dapat melakukan langkah lebih jauh untuk saat ini.
Sejauh ini, dalam pengelolaan sampah di TPA, DLH Bangkep masih menggunakan jasa sewa alat berat dari swasta, untuk melakukan penataan persampahan di areal tersebut.
“Kami tidak mungkin menutup mata dalam hal itu, karna biasanya kami menggunakan anggaran sendiri dan sudah direncanakan dibulan Juli tahun ini untuk penyewaan alat berat. Sebab penumpukan itu terjadi sejak Maret, namun anggaran yang belum ada untuk pemeliharaan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, keterbatasan anggaran tahun ini membuat pihak DLH hanya bisa melakukan pemeliharaan sampah sebanyak dua kali. Padahal, tahun sebelumnya bisa dilakukan hingga empat kali. (Kus)
Discussion about this post