BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Alumni Universitas Tompotika Luwuk menyoal sikap pemerintah daerah Kabupaten Banggai terhadap upaya pembangunan kampus itu. Pasalnya, komitmen Pemda Banggai sebagai “pemilik” kampus itu, dinilai tidak jelas yang dibuktikan dengan tidak adanya dukungan kebijakan anggaran pembangunan untuk kampus tersebut.
Alumni Universitas Tompotika Luwuk, Firman Dauda Amana, mengatakan Pemda Banggai seharusnya memberikan perhatian yang maksimal terhadap berkembanya kampus “milik” Pemda Banggai itu.
Ia menyesalkan pernyataan Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo dalam sebuah diskusi publik terkait Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai tahun 2022, yang digelar Bappeda Banggai, beberapa waktu lalu, yang memperbandingkan kampus Untika Luwuk dan Kampus Unismuh Luwuk, dengan menyebut kampus untika terlalu “menetek” pada Pemda.
“Harusnya sebagai Wakil Bupati, jangan ada pernyataan seperti itu. Jelas berbeda posisi Untika Luwuk dan Unismuh Luwuk, jika diperhadapkan dengan Pemda Banggai, karena Kampus Untika adalah kampus yang berada di bawah naungan yayasan milik Pemda,” kata Firman.
Ia juga menyesalkan pernyataan Rektor Untika Luwuk, Musdar Amin, dalam forum tersebut yang membuka bacana soal penjualan kampus kepada pihak swasta, jika Pemda Banggai tidak mampu memberikan perhatian yang serius terhadap keberadaan Kampus Untika Luwuk.
“Pernyataan itu juga tidak layak dan tidak wajar. Kampus untika harus dikelolah dengan baik, bukan justru membuat wacana untuk menjual ke pihak swasta atau perusahaan,” kata Firman lagi.
Seharusnya kata Firman, yang dilakukan adalah mendorong Untika menjadi universitas negeri, bukan justru menjualnya kepada swasta. (bahri)
Discussion about this post