BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Ketua Forkot Kabupaten Banggai Hasbi Latuba menyoal gagasan yang dilontarkan Kepala Dinas Permukiman Perumahan dan Pertanahan Kabupaten Banggai Maryam Salat, soal penyediaan pot bunga untuk seluruh OPD menjelang pelaksanaan MTQ tingkat provinsi yang dilaksanakan di Luwuk.
Menurut Hasbi, gagasan tersebut berpotensi menyimpang terutama dalam pengelolaan anggaran daerah. Menurut dia, peran penataan kota khususnya untuk memperindah, adalah menjadi kewenangan OPD teknis yang membidangi soal penataan kota. Menjadi tidak bijaksana kata dia, jika seluruh OPD dibebankan pengadaan pot bunga untuk penataan kota.
“Jika 1 OPD dibebankan 30 pot, maka berapa anggaran yang dibutuhkan?. Masalahnya adalah apakah seluruh OPD mempunyai anggaran untuk pengadaan pot bunga? jika budaya “taktisi anggaran” terus dipelihara, maka ini adalah budaya lama yang harusnya ditinggalkan,” kata Hasbi.
Menurut dia, untuk keindahan kota menjelang MTQ, harusnya dilakukan secara bersama sama dengan seluruh masyarakat di lingkungan masing-masing.
“Saya memang protes dan keberatan, harusnya untuk mempercantik kota Luwuk, dinas berkompotenlah ynag mengelola kota terkait kesiapan infrastrukturnya. Misalnya armada pengangkut sampah, pemberisahan taman-taman, pengecatan trotoar, penataan pot bunga dan lain-lain. Selain dari itu adalah upaya bersih-bersih warga di lingkungan masing-masing. Mestinya dalam menghadapi MTQ harus melibatkan semua pihak, tetapi tidak dalam menyiapkan infrastruktur,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat persiapan MTQ yang dilaksanakan Kamis (9/6/2022), Kepala Dinas Permukiman Perumahan dan Pertanahan Kabupaten Banggai Maryam Salat, menyampaikan gagasannya untuk setiap OPD menanggung 30 buah pot bunga, untuk diletakan sepanjang jalan di kota Luwuk.
(bb/03)
Discussion about this post