BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Pelaksanaan Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dilaksanakan dengan sejumlah kegiatan. Kegiatan itu dilaksanakan, Senin (10/10/2022).
Kegiatan memperingati HKJS ini dipusatkan di Puskesmas Teku Balantak Utara. Kegiatan berupa pelayanan dilakukan di Desa Teku, Balantak Utara dan Desa Tongke, Balantak Selatan.
“Kegiatan seremoni dilaksanakan di Puskesmas Teku pada Senin pagi, pembukaan dan langsung dilanjutkan dengan pelayanan dokter spesialis jiwa. Setelah pelayanan di Puskesmas Teku, siangnya dilaksanakan pelayanan di Puskesmas Balantak dan sorenya di Puskesmas Balantak Selatan,” jelas Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Megawati.
Kegiatan ini meliputi pelayanan dokter spesialis jiwa, berbagi makanan ke ODGJ dan pemberian bahan kontak ke ODGJ. Serta dilakukan kunjungan terhadap pasien ODGJ yang dipasung. Kegiatan ini melibatkan lintas sektor dan Camat Balantak Utara.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan telah memberikan pelayanan di 11 puskesmas. Pelayanan yang diberikan yakni melakukan pelayanan dokter spesialis jiwa langsung di puskesmas, juga melakukan kunjungan kepada ODGJ yang dipasung.
Mengacu pada data yang disampaikan Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Megawati, disebutkan bahwa berdasarkan data Riskesdes Tahun 2018 didapatkan data kasus ODGJ berat tahun adalah 1,8 per 1000 penduduk atau 429.322 ODGJ berat.
Adapun target pelayanan kesehatan jiwa terhadap ODGJ berat pada tahun 2024 adalah sebesar 100 persen. Hal ini sesuai standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
ODGJ berat yang dipasung jumlahnya sebesar 31,5 persen dari jumlah penderita. Sementara ODGJ yang teratur minum obat hanya 48,8 persen.
Adapun data depresi pada usia di atas 15 tahun adalah 6,1 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk gangguan mental emosional adalah 9,8 per 100.000 penduduk.
Tahun 2022 target ODGJ di Kabupaten Banggai sebanyak 821 jiwa, dengan rincian ODGJ berat sebanyak 428 jiwa (52,13 persen), depresi sebanyak 94 jiwa (11,45 persen), dan ODMK sebanyak 225 jiwa (27,4 persen).
Sementara ODGJ berat yang dipasung sebanyak 19 jiwa (4,3 persen) dari jumlah penderita ODGJ berat, dan ODGJ berat yang teratur minum obat sebanyak 214 (50 persen). *
(bb/03)
Discussion about this post