BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai terus berupaya memerangi sebaran tuberkulosis (TBC) di tengah masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Sosialisasi Investigasi Kontak dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang menghadirkan pengelola TB pada fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di daerah ini.
Kegiatan tersebut dilakukan pada 21 November 2022 lalu, yang dirangkaikan dengan Penganugerahan Pengelola TB dengan evaluasi kinerja terbaik tahun 2021, serta launching program Inovasi Keping TB, atau Ketuk Pintu Skrining TB.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai menghadirkan 30 orang peserta, yang berasal dari pengelola TB dari 27 Puskesmas se Kabupaten Banggai, Pengelola TB dari Lapas kelas 2B Luwuk, Pengelolah TB RSUD Luwuk dan Pengelola TB Klinik Nur Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai menghadirkan narasumber yang berkompeten seperti dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA selaku Ketua Tim Kerja TBC dan ISPA Kementerian Kesehatan, kemudian Ina Anjani, SKM selaku Wasor TB Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dwi Pebrianti, SKM selaku Technical Officer Global Fund TB, Nurlaila Abd. Gani, SKM selaku Wasor TB Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dan Hj. Nurmasita Datu Adam, S.Kep, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
Untuk diketahui, Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb).
Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tinggi dimana saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia, dengan insiden sebesar 845.000 atau sebesar 320/100.000 penduduk dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau sebesar 40/100.000 penduduk dan 3,6/100.000 penduduk TBC-HIV.
Indonesia turut menyatakan komitmennya untuk memberikan TPT pada 1,5 juta orang hingga tahun 2022.
Kasus Infeksi Laten TBC di Indonesia yang diberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) baru diperkenalkan sejak tahun 2016 dengan sasaran anak anak usia di bawah 5 (lima) tahun yang berkontak dengan kasus TBC aktif dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tidak sakit TBC.
Pada tahun 2019, Indonesia diperkirakan sekitar 1,7 juta kasus ILTB yang berkontak dengan kasus TBC aktif dan populasi berisiko lainnya.
Pada tahun 2022 kabupaten Banggai telah menjalankan program pemberian TPT pada kontak erat dan kontak serumah sebanyak 90 orang, dimana jumlah kasus indeks yang telah dilakukan investigasi kontak pada periode januari sampai oktober 2022 sebanyak 402, dengan jumlah kontak serumah 982 orang dan kontak erat 1.226, total 2.208 orang kontak.
Dengan melihat masih kurangnya jumlah kasus indeks dan jumlah kontak yang telah di investigasi kontak dan menerima TPT, maka hal ini melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Investigasi Kontak dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Pada Fasyankes Se-Kabupaten Banggai Tahun 2022 dengan sasaran pengelola TB. (*)
(bb/03)
Discussion about this post