BERITABANGGAI.COM, BATUI – Tingki tingki, begitu orang menyebut tempat ini. Sebuah dusun di Kelurahan Sisipan yang terletak di peisiir pantai yang indah. Tak jarang, tempat ini menjadi tujuan wisata masyarakat lokal, baik yang berasal dari Kecamatan Batui maupun yang berasal dari luar Kecamatan Batui.
Bahkan sejumlah lembag swadaya masyarakat dan perusahaan, kerap kali menggelar kegiatan di ujung selatan Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui itu.
Meski berbilang indah dengan suasana alam dan pantai yang eksotik, namun kondisi sosial masyarakat setempat terbilang masih penuh keterbatasan. Sudah kurang lebih 15 tahun warga Tingki Tingki menantikan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada mereka. Namun penantian itu jauh panggang dari api. Tak ada kabar kabar soal kebijakan pembangunan berbagai sarana publik dan infrastuktur dasar di tempat itu.
Padahal, menurut warga mereka telah di janjikan untuk di carikan solusi terkait persoalan yang membelenggu Dusun Tingki-tingki.
“Semua cara telah kami lakukan tapi belum ada solusi. Persoalan kami disini banyak, dari abrasi pantai sampe jalan rusak dan ini saja baru 2 tahun yang lalu masuk aliran listrik” Ujar Kimo (38), Warga Tingki-tingki, Rabu (19/5/2021).
Kimo juga menjelaskan bahwa abrasi pantai kini mulai mengancam rumah warga yang berpapasan dengan bibir pantai. Sehingga mereka harus waspada saat musim ombak.
“Apalagi ini sudah masuk bulan tujuh, pasti ombak akan memukul dengan kencang,” ungkapnya.
Warga yang telah bermukim hampir 20 tahun itu, berharap kepada Pemerintah untuk bisa memberikan perhatian khusus, terkait dengan ragam permaslahan pelayanan dasar dan infrastuktur yang mereka rasakan itu. (bb/05)
Discussion about this post