BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Dinkes Banggai bergerak cepat melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Kabupaten Banggai tahun 2023 lalu, menunjukkan adanya peningkatan prevalensi balita stunting dari 24,3 persen tahun 2022 menjadi 29,1 persen dan penurunan prevalensi balita wasting dari 10,4 persen menjadi 9,7 persen.
Menyikapi hal ini, Bupati Banggai telah mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting
Surat Edaran Nomor 400.7/14.638/Dinkes tertanggal 19 Juni 2024, menindaklanjuti arahan Wakil Presiden pada Rapat Terbatas Tingkat Menteri tanggal 19 Maret 2024 tentang Evaluasi Penanganan Stunting.
Juga arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan di seluruh Indonesia pada Juni 2024, selanjutnya akan dilakukan pengawalan intervensi.
Bupati Banggai, melalui surat edaran tersebut, menginstruksikan kepada para Camat, Kepala Desa/Kelurahan Sekabupaten Banggai untuk meningkatkan kualitas intervensi spesifik dan sensitif pencegahan stunting dalam intervensi serentak, dengan melaksanakan hal-hal berikut:
Pertama, Camat diminta menginstruksikan Kepala Desa/Kelurahan bersama Ketua T-P PKK untuk menghadiri Posyandu di lokasi masing-masing sesuai tanggal pelaksanaan Posyandu;
Kedua, pemerintah desa/kelurahan bekerja sama dengan TNI Polri yang ada di wilayahnya, melakukan penggerakan kepada seluruh sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin (catin) di wilayahnya untuk datang ke Posyandu;
Ketiga, setiap Posyandu bersama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan/atau Kader Pembangunan Manusia (KPM) melakukan kunjungan rumah ibu hamil dan balita yang tidak datang ke Posyandu.
Sejalan dengan dukungan Pemda Banggai, Dinkes Banggai menargetkan, penimbangan seluruh balita diupayakan dituntaskan tanggal 27 Juni 2024, atau sebelum evaluasi secara nasional yang direncanakan dilaksanakan tanggal 30 Juni 2024. Harapannya, seluruh balita di Kabupaten Banggai ditimbang untuk dilihat status gizinya.
Untuk memperkuat pelaporan dan update data, Dinkes Banggai juga menggelar pertemuan dengan petugas gizi Puskesmas di Aula Dinkes Banggai, Kamis 27 Juni 2024.
Pertemuan ini dilaksanakan untuk menginput hasil pengukuran dan penimbangan balita untuk melihat status gizinya, termasuk prevalensi stunting.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banggai, Syamsuarni Amirudin. Ia sekaligus membuka pertemuan orientasi penguatan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) itu.
Ia, turut memberikan dukungan penuh kepada ujung tombak penginput data status gizi masyarakat dalam pertemuan monitoring kinerja tenaga pelaksana gizi puskesmas (TPG) ini.
Bahkan, Syamsuarni Amirudin yang juga Bunda Asuh Keluarga Beresiko Stunting serta Pembina Posyandu Kabupaten Banggai memberikan reward pada TPG Puskesmas.
Terutama yang mencapai 100 persen dalam penginputan data penimbangan dan pengukuran (e-PPGBM).
Hasilnya, hingga subuh Jumat 28 Juni 2024, hasil update data penimbangan e-PPGBM Kabupaten Banggai sudah 98,41 persen.
Ini pencapaian yang cukup menggembirakan. Sebab, Kabupaten Banggai masuk dalam 4 besar di wilayah Sulteng, dalam hal pencapaian cakupan penimbangan balita, dengan persentase 98,41 persen.
Dalam rencana, penimbangan seluruh balita akan dituntaskan Jumat pagi ini, 28 Juni 2024.
Terutama untuk wilayah Pagimana yang baru mencapai 73,9 persen dari keseluruhan balita sebanyak 1397 balita.
Posyandu yang belum melaksanakan penimbanan balita di desa-desa wilayah Pagimana akan dimonitoring agar Kabupaten Banggai dapat mencapai persentase 100 persen dalam pencapaian penimbangan serentak balita.
Direncanakan Ketua TPP PKK Kabupaten Banggai, Syamsuarni Amirudin juga akan turun untuk memperkuat koordinasi di lapangan. (BB/007)
Discussion about this post