BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Plt Kadinkes Banggai, Nurmasita Datu Adam, mempresentasikan inovasi Ambulans Dering Ibu Hamil dalam acara OGP Local Camp yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut berlangsung pada Senin, 4 November hingga Jumat, 8 November 2024, bertempat di Hotel Aryaduta Bandung.
Dalam kegiatan tersebut, Plt Kadinkes Nurmasita Datu Adam bersama Pengampu OGP Local Kabupaten Banggai, Dr. Yustiyanty Monoarfa, dan Pimpinan Drive Saipul Usman mewakili Kabupaten Banggai sebagai salah satu daerah peserta dalam acara Open Government Partnership (OGP) Local Camp.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), telah menunjukkan komitmennya untuk mendorong keterbukaan pemerintahan dengan bergabung dalam Open Government Partnership (OGP) sejak tahun 2011.
Pada tahun 2020, Indonesia meluncurkan OGP Local, sebuah inisiatif untuk memperkenalkan prinsip keterbukaan pemerintah di tingkat daerah. Program ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih transparan dan akuntabel.

Dari 164 anggota OGP Local yang tersebar di seluruh dunia, delapan pemerintah daerah di Indonesia terpilih untuk bergabung dalam program ini, salah satunya adalah Kabupaten Banggai.
Keikutsertaan Kabupaten Banggai sebagai salah satu dari delapan daerah terpilih ini patut dibanggakan, mengingat inovasi Ambulans Dering yang telah dihasilkan oleh Kabupaten Banggai.
Inovasi tersebut bahkan telah dipresentasikan dalam OGP Summit 2021 dan meraih penghargaan OGP Accelerator Award di Korea Selatan pada tahun yang sama.
Untuk meningkatkan kapasitas serta berbagi pengalaman mengenai praktik keterbukaan pemerintahan daerah, Sekretariat Nasional Open Government Indonesia menyelenggarakan pelatihan dengan tema “OGP Local Indonesia Camp: Empowering Champions of Open Government on a Global Scale.”
Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu OGP Local, jabatan fungsional madya yang juga mengampu OGP Local, serta satu perwakilan dari Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) pendamping.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banggai, Nurmasita Datu Adam, bersama dengan Pengampu OGP Local Kabupaten Banggai, Dr. Yustiyanty Monoarfa, S.P., M.Kes., serta Pimpinan Drive Saipul Usman, mengikuti kegiatan OGP Local Camp ini dengan penuh antusiasme.
Mereka berharap dapat memperluas jangkauan serta meningkatkan efektivitas program kesehatan yang telah mereka rintis, serta berbagi pengalaman dengan pemerintah daerah lain dalam mengimplementasikan prinsip keterbukaan dan inovasi di pemerintahan daerah.
Dengan berpartisipasinya Kabupaten Banggai dalam OGP Local Camp, diharapkan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengedepankan transparansi, partisipasi publik, dan inovasi dalam pelayanan publik semakin kuat.
Pada sesi OGP Local Sharing yang berlangsung pada Selasa, 5 November 2024, perwakilan Kabupaten Banggai berkesempatan menjadi presenter, bersama dengan perwakilan dari Provinsi NTB, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Brebes, karena pencapaian–pencapaian yang luar biasa dari pemerintah daerah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Kebijakan Luar Negeri dan Pengembangan Internasional Bappenas RI, Maharani Putri S.W.
Pemerintah Daerah Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Pemerintah Kota Semarang memenangkan OGP Spotlight Asia Pacific 2025, sementara Kabupaten Banggai memperoleh penghargaan berkat program Ambulans Dering, yang berujung pada pendanaan untuk pelatihan sebesar 10.000 USD.

Dr Yustiyanty Monoarfa, selaku Pengampu OGP Local Kabupaten Banggai, menjelaskan bahwa Kabupaten Banggai dipilih sebagai presenter karena adanya inovasi dalam pelayanan kesehatan bagi ibu hamil melalui program Ambulans Dering yang bekerja sama dengan Drive. Program ini telah dijalankan sejak tahun 2020 dan menjadi contoh penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang inovatif di bidang kesehatan.
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi. (BB/007)
Discussion about this post