BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Melpin Mandagi, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Banggai, menutup kegiatan pelatihan kewirausahaan olahan turunan kelapa dan pengemasan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Santika Luwuk, mulai Rabu, 6 November 2024 hingga Jumat, 8 November 2024.
Sebanyak 25 peserta yang diinapkan mengikuti pelatihan yang mencakup berbagai materi praktis, seperti pembuatan minyak kelapa sehat (premium) dan VCO, kelapa kering/tepung kelapa, abon kelapa, serundeng, santan instan (Kara), sirup dan minuman kelapa, sambal blondo/ampas minyak, kecap kelapa, kue kering/cookies kelapa, cake/kue kelapa, puding kelapa, serta perhitungan harga pokok produksi (HPP) dan harga eceran tertinggi (HET).
Sebelas materi ini disampaikan oleh narasumber dari D&D Entrepreneurship Jakarta, Delli Gunarsa dan Edwin Riawan.

Mendorong Kemandirian dan Pengembangan UMKM
Saat menutup kegiatan, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Banggai, Melpin Mandagi, S.Sos., berharap pelatihan ini dapat mendorong peserta untuk lebih mandiri dalam mengembangkan produk UMKM mereka.
“Ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha, menambah pendapatan keluarga, dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Peserta Menilai Pelatihan Sangat Bermanfaat
I Gusti Putu Ngurah Satya, pelaku UMKM asal Masama, mengungkapkan rasa syukur dapat mengikuti pelatihan ini.
“Selama pelatihan, saya memperoleh banyak pengetahuan baru mengenai pengolahan kelapa. Dulu, saya hanya tahu tentang minyak kelapa VCO, tetapi sekarang saya paham bahwa kelapa bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk lainnya,” kata Satya.
Menurutnya, dengan 30 butir kelapa, peserta pelatihan mampu menghasilkan 18 jenis produk olahan kelapa, seperti makanan dan minuman. “Itu baru produk olahan makanan, belum termasuk produk non-makanan, seperti sabut kelapa dan produk perawatan kulit,” tambahnya.
Satya juga menjelaskan bahwa air kelapa dapat dijadikan kecap, nata de coco, dan minuman sirup. Blondo minyak bisa diolah menjadi sambal blondo, sementara ampas kelapa bisa digunakan untuk membuat tepung kelapa dan serundeng.
“Selain itu, isi kelapa dapat diolah menjadi manisan, keripik kelapa, puding, santan, mayones, dan berbagai produk lainnya,” jelasnya.
Ia berharap pelatihan seperti ini terus dilanjutkan agar semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan manfaat serupa.

Meningkatkan Keterampilan dan Daya Saing Produk UMKM
Sebelumnya, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Banggai, Fauziyah, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengolah produk turunan kelapa yang melimpah di Kabupaten Banggai.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap peserta dapat menciptakan produk dengan nilai ekonomi tinggi dan meningkatkan pendapatan serta perekonomian lokal,” ujarnya.
Fauziyah menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan teknik pengemasan yang menarik agar produk peserta lebih berdaya saing di pasar.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan produksi, mengembangkan kreativitas produk, meningkatkan pemahaman pemasaran, serta mendorong kemandirian ekonomi bagi peserta,” pungkasnya. (BB/007)
Discussion about this post