BERITABANGGAI.COM, LUWUK- Calon Bupati Banggai Amirudin Tamoreka tampaknya mulai panik. Kritik atas kebijakannya selama menjadi bupati membuatnya kehilangan kendali hingga melontarkan perkataan yang tidak etis hingga urusan makan.
Amirudin menganggap para pegiat media sosial dan penulis media yang kerap membuka fakta soal kerusakan infrastruktur dan kegagalan program satu juga satu pekarangan, adalah bentuk caci maki, hinaan dan fitnah terhadap dirinya.
Amirudin ngotot dengan keyakinannya bahwa program satu juta satu pekarangan telah berhasil dan membuat Kabupaten Banggai keluar dari kemiskinan ekstrim.
“Saya sangat menyayangkan orang orang yang menulis lalu mengaplod, mencari uang dengan cara seperti ini untuk dia makan. Mendarah daging. Kasih makan istrinya, dikasih makan anaknya,” kata Amirudin,dikutip dari cnadaily.id, Kamis (17/10/2024).
Menurut Reza Fauzi, salah seorang penulis dan pegiat media sosial, pernyataan Amirudin tersebut sangat tidak etis dan tidak pantas diucapkan seorang calon pemimpin.
“Silahkan jika ingin melakukan klarifikasi, tetapi menuduh informasi tersebut sebagai fitnah, apalagi sampai menyinggung urusan makan keluarga para penulis dan pegiat media sosial, sangatlah tidak elok,” kata Reza.
Menurut Reza, adalah hal yang wajar jika publik melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Amirudin selama ini. Kritik yang disampaikan oleh warga dan media seharusnya dipandang sebagai bagian dari proses demokrasi, bukan dianggap sebagai penghinaan.
“Jika tersinggung, sebaiknya introspeksi, bukan justru merasa terhina dan menghina warganya,” kata Reza lagi. (*)
(bb/03)
Discussion about this post