BERITABANGGAI.COM,Luwuk— Pelatihan kewirausahaan kembali digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kabupaten Banggai. Kali ini, pelatihan kewirausahaan fokus pada olahan turunan kelapa dan pengemasannya.
Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Rabu, 6 November 2024, hingga Jumat, 8 November 2024, bertempat di Hotel Santika Luwuk.
Pelatihan kewirausahaan ini dibuka oleh Asisten III Setda Banggai, Kamil Datu Adam, yang mewakili Pj. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah.
Turut hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Banggai, Helena Padeatu.
Asisten III Setda Banggai, mewakili Pj. Bupati Banggai, dalam sambutannya, berharap agar seluruh peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. “Serap ilmu dan keterampilan yang disampaikan oleh para pemateri, dan jadikan pelatihan ini sebagai batu loncatan untuk menjadi wirausaha yang sukses,” ujarnya.
Ia juga berharap agar peserta dapat menjadikan kelapa dan hasil olahannya sebagai salah satu jalan untuk membangun kemandirian ekonomi, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Ia pun mengapresiasi kehadiran para pemateri dan fasilitator.
“Semoga pelatihan ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di Kabupaten Banggai,” tutur Kamil Datu Adam, mewakili Pj Bupati Banggai.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengolah produk turunan kelapa yang melimpah di wilayah Kabupaten Banggai.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menciptakan produk dengan nilai ekonomi tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan perekonomian lokal.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mengenalkan teknik pengemasan yang menarik agar produk lebih berdaya saing di pasar.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Banggai, Fauziyah, dalam laporannya menyampaikan, bahwa tujuan pelatihan ini mencakup beberapa hal berikut:
Meningkatkan keterampilan produksi, yaitu melatih peserta untuk mengolah berbagai produk turunan kelapa, seperti minyak kelapa, santan, gula kelapa, arang tempurung, dan lain-lain.
Mengembangkan kreativitas produk, yakni memotivasi peserta untuk menghasilkan variasi produk inovatif berbasis kelapa yang memiliki nilai jual tinggi.
Meningkatkan pemahaman pemasaran, yakni memberikan keterampilan dalam teknik pengemasan dan branding produk untuk menarik minat konsumen.
Mendorong kemandirian ekonomi, yaitu membekali peserta dengan keterampilan berwirausaha sehingga mereka dapat memulai usaha mandiri berbasis olahan kelapa.
Selama pelatihan, sebanyak 25 peserta akan mendapatkan materi yang meliputi berbagai praktik teknologi, antara lain: pembuatan minyak kelapa sehat (premium) dan VCO, pembuatan kelapa kering/tepung kelapa, pembuatan abon kelapa, serundeng, pembuatan santan instan (Kara), pembuatan sirup dan minuman kelapa, pembuatan aneka sambal blondo/ampas minyak, pembuatan kecap kelapa, pembuatan aneka kue kering/cookies kelapa, pembuatan cake/kue kelapa, pembuatan fuding kelapa, serta perhitungan harga pokok produksi (HPP) dan harga eceran tertinggi (HET).
Sebelas materi ini disampaikan oleh narasumber dari D&D Entrepreneurship Jakarta, Delli Gunarsa dan Edwin Riawan. (BB/007)
Discussion about this post