BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Front Batui Tolak Tambang (Batong) mempertegas sikapnya menolak masuknya aktivitas pertambangan di wilayah Kecamatan Batui. Sikap tersebut disampaikan berkaitan dengan momentum Hari Anti Tambang (Hantam) yang diperingati pada 29 Mei setiap tahun, sejak peristiwa terjadinya lumpur Lapindo pada tanggal 29 Mei 2006 silam.
Sejak peristiwa itu, berdasarkan hasil Mandat dari pertemuan Nasional Jatam pada 2010, ditetapkan sebagai momentum perlawanan masyarakat terhadap industri ekstraktif tersebut.
Kordinator Front Batui Tolak Tambang (Batong), Aulia Viqran Hakim, mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Kecamatan Batui untuk terus-menerus melakukan penolakan dan mengkampanyekan isu-isu Tambang.
“Tambang tak ramah lingkungan untuk itu kita semua harus menolak segala aktivitas Tambang” Beber Aulia, Sabtu (29/5/2021).
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Batong secara konsisten menolak masuknya dua perusahaan Tambang Nikel di Kecamatan Batui.
“Sampai hari ini kami tetap konsisten melakukan penolakan tambang” Ujarnya.
Diketahui bahwa, beberapa bulan ini Batong telah beberapa kali melakukan aksi protes terhadap aktivitas dan masuknya tambang di Kecamatan Batui. (bb/05)
Discussion about this post