BERITABANGGAI.COM, MASAMA – Aktivitas sejumlah nelayan di Kecamatan Masama khususnya yang kerap melaut di perairan Desa Minangandala dan Desa Ranga Ranga terancam, menyusul hilir mudik kapal tongkang dalam aktivitas pemuatan material tambang jenis batu pecah di wilayah itu.
Informasi yang dirangkum beritabanggai.com menyebutkan, nelayan di Desa Minangandala, Kecamatan Masama meminta pihak perusahaan melakukan pembicaraan bersama nelayan setempat. Pasalnya, jalur yang akan digunakan oleh kapal tongkang untuk mengangkut material tambang di pelabuhan jetty milik PT.Aneka Tompira Nikel tersebut adalah kawasan yang selama ini digunakan oleh para nelayan.
Seperti diberitakan sebelumnya, keributan sempat terjadi antara warga Desa Minangandala dan pihak PT.Boby Chandra Global Indonesia, sebuah perusahaan yang melakukan aktivitas penambangan batu pecah di wilayah Kecamatan Luwuk Timur dan menggunakan jetty eks PT.ATN sebagai lokasi pembuatan materail.
Setelah keributan itu, pihak perusahaan langsung melakukan upaya negosiasi yang didampingi Danramil dan Wakapolsek Lamala/Masama. Belum diketahui hasil mediasi antara perusahaan dan nelayan pemilik alat tangkap ikan bagan, yang beroperasi di wilayah tersebut. (bb/03)
Discussion about this post