BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Dalam upaya penanganan kebakaran, petugas pemadam kebakaran (Damkar) selalu menjadi garda terdepan dalam menyelematkan nyawa dan menekan kerugian materil akibat bencana kebakaran. Ada cerita suka dan duka saat petugas memadamkan api.
Suparno Iba (38), salah satu petugas Damkar Kabupaten Banggai bercerita dalam upaya memadamkan kebakaran yang melanda gedung SMK Negeri 1 Luwuk, Senin (24/5) kemarin.
Ia telah bertugas menjadi petugas kebakaran sejak tahun 2011 silam. Atau hingga saat ini ia telah mendedikasikan dirinya sebagai petugas kebakaran selama 10 tahun terakhir.
Kata dia, saat terjadi kebakaran, petugas ini harus bersikap cepat. Mereka rela meninggalkan istri dan anak dalam kondisi apapun, jika saat yang bersamaan terjadi kebakaran yang membutuhkan kehadiran para petugas hingga api benar benar padam.
Tak jarang juga petugas pemadam kebakaran ini harus merasakan kelelahan hingga dehidrasi.
“Kita harus pastikan benar-benar aman terkendali. Untuk kondisi fisik yang pasti lemas dan kelelahan” Ujar Suparno.
Saat peristiwa melanda gedung SMKN 1 Luwuk, mereka sudah mulai bekerja sejak pukul 10.30 pada awal kebakaran hingga menjelang subuh. Api memang sudah padam sejak sore hari. Namun mereka tidak boleh meninggalkan tempat dan harus memastikan api benar benar padam hingga proses pendinginan area lokasi kebakaran selesai dilaksanakan.
Dalam beberapa bulan akhir ini, kata Suparno, tenaga mereka harus bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan oleh dua kali kebakaran hebat yang terjadi kota Luwuk.
Tantangan terbesar mereka saat pendinginan suhu panas api di setiap ruangan lokasi kebakaran. Tak tanggung-tanggung petugas harus menghirup asap serta melawan dinginnya suhu udara saat pakaian yang digunakan dalam kondisi basah.
“Banyaknya asap yang terhirup serta dinginnya suhu udara pada pakaian yang digunakan menjadi sebagian unsur berkurangnya stamina. Ditambah lagi APD yang digunakan sudah tidak layak dan terbatas” ungkap Suparno, yang telah menjadi petugas Damkar Banggai dari tahun 2011 itu.
Hingga menjelang subuh, petugas berslogan pantang pulang sebelum padam ini tetap memantau gedung sekolah yang berada di pusat kota, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai. (bb/05)
Discussion about this post