BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Calon Bupati Banggai Nomor Urut Satu, Sulianti Murad, membeberkan sejumlah fakta terkait dengan keberadaan Kabupaten Banggai. Pada penyampaian pembuka dalam debat putaran ke tiga, Sulianti dengan gamblang menyajikan sejumlah data terkait dengan ketimpangan pembangunan di daerah.
Salah satu yang menjadi sorotan Sulianti adalah soal proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan pemerintah daerah, yang masih menggunakan pendekatan komplotan. Sulianti seolah mempertegas pernyataan Calon wakilnya, Zainal Abidin Alihamu pada debat putaran kedua, soal proses penempatan jabatan ASN yang masih jauh dari standar Sisten Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP).
Tidak itu saja, menurut Sulianti, banyak hal diberbagai sektor yang bisa dijadikan bahan renungan, dalam menghadapi momentum Pilkada Banggai 2020. Dijelaskan, pada sektor pembiayaan, dalam kurun waktu empat sampai lima tahun terakhir, APBD Kabupaten Banggai tidak mengalami peningkatan.
Begitu juga dengan sektor pendidikan, dimana rata-rata lama waktu sekolah belum mencapai 9 tahun, atau Kabupaten Banggai belum bebas dari wajib belajar 9 tahun. Disebutkan, angka partisipasi murni (APM) Sekolah Dasar baru berada pada 94,17 persen atau masih ada 2.134 orang anak usia sekolah dasar yang tidak bersekolah. Sedangkan usia SMP angka partisipasi murni baru berada pada 87,19 persen, atau masih ada 2091 anak usia sekolah SMP yang tidak bersekolah.
Tidak hanya itu, Sulianti juga membeberkan fakta pada sisi kesehatan. Dimana angka kematian bayi yang masih tinggi, bahkan tertinggi di Sulawesi Tengah, d429 kasus di Sulteng, sebanyak 66 kasus kematian bayi terjadi di Kabupaten Banggai. Selain itu, Sulianti juga mengungkapkan tidak ada peingkatan posyandu aktif, karena hanya 198 posyandu yang aktif dari 337 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai. (bb/03)
Discussion about this post