BERITABANGGAI.COM,LUWUK —Pokja PKP (Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Pemda Banggai, melakukan studi tiru di tiga kabupaten di Jawa Timur.
Pokja PKP Pemda Banggai terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkimtan, dan Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, dr Wayan Suartika, mengatakan, studi tiru dilaksanakan untuk mempelajari pembangunan sanitasi, khususnya terkait pengelolaan sampah dan limbah tinja di tiga kabupaten kota di Jatim.
Studi tiru dimulai dengan kunjungan ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) di Kabupaten Gresik. Lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke TPA Talang Agung dan TPS-3R Mulyo Agung. Kedua fasilitas ini berada di Kabupaten Malang.
Hari berikutnya, kunjungan studi tiru dilaksanakan dengan mengunjungi TPA dan IPLT Supit Urang di Kota Malang.
“Di setiap lokasi yang dikunjungi ini tim Pokja PKP mempelajari hal-hal yang berbeda sesuai dengan fungsi masing–masing sarana tersebut,” kata Wayan Suartika.
Di IPLT, baik di Gresik maupun di Kota Malang, Tim Pokja PKP Banggai melihat bagaimana tinja dari rumah tangga, perkantoran, perhotelan, dan sumber lain diolah menjadi pupuk organik.
Airnya diolah sehingga memenuhi syarat baku mutu air yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup.
Sementara di TPA Talang Agung Kabupaten Malang, Tim Pokja PKP Banggai melihat dari tumpukan sampah di produksi gas methan yang digunakan oleh penduduk sekitar untuk kebutuhan gas RT untuk memasak.
“TPA ini menghasilkan gas methan yang mampu melayani lebih dari 200 RT,” katanya.
Sementara itu, di TPST- 3R Desa Mulyo Agung Kota Malang, Tim Pokja PKP Banggai mempelajari pengelolaan sampah oleh KSM secara mandiri.
Kadinkes Banggai, menyebutkan, ada rata rata 54 ton sampah diolah setiap hari. Dari sejumlah itu sekitar 86 persen sampah bisa di 3R (reduce, reuse, recycle) dan hanya 24 persen sebagai residu sampah.
Dari 86 persen itu ada yang jadi pupuk organik, untuk makanan ternak, untuk pengembangbiakan magot yang selanjutnya digunakan sebagai pakan ikan. Sebagian besar pengolahannya masih manual.
“Juga ada yang dijadikan jadi pupuk, bisa dijual lagi, jadi makanan ternak, maupun dibikin maggot,” katanya.
Lain halnya di TPA Supit Urang, di sini Tim Pokja PKP Banggai melihat pengolahan sampah terpadu. Hampir sama dengan TPST Mulyo Agung, tetapi bangunan fasilitas yang sangat besar itu sudah dilengkapi peralatan yang lebih modern.
Dari studi tiru ini diharapkan kedepan Kabupaten Banggai bisa meniru dan juga membangun fasilitas untuk program kesehatan lingkungan khususnya pengelolaan sampah dan limbah tinja yang telah dikunjungi Tim Pokja PKP Banggai. (*)
(BB/007)
Discussion about this post