BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Kepala Suku Andio di Kecamatan Masama Rahmat Djalil, menyoal keras rencana pemerintah daerah untuk menjadikan wilayah Mantoh, Lamala dan Masama sebagai kawasan industri. Menurut dia, Bappeda Kabupaten Banggai harusnya memiliki konsep yang jelas dan terukur, dan tidak semata mata merencanakan pembangunan daerah dengan pendekatan asal bapak senang.
“Apakah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tidak punya peta potensi wilayah? kok model perencanaan pembangunan daerah tidak fokus. Sangat terkesan tiba saat tiba akal dan cenderung asal bapak senang,” kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan, sejak dulu wilayah Masama adalah wilayah pertanian dengan potensi produksi pangan yang cukup besar dan menjadi pemasok ketahana pangan di daerah. Harusnya kata dia, kebijakan pemerintah daerah dalam membangun wilayah dilakukan berdasarkan pada potensi yang dimiliki wilayah tersebut.
“Bappeda harusnya punya data. Setiap wilayah di kembangkan apanya? bukan hanya mengikuti kehendak pikiran dan membuat pimpinan senang saja. Perencanaan itu harus jelas dan terukur. Harusnya mereka di Bappeda paham soal itu,” tuturnya.
Rahmat berulang kali menegaskan soal penolakannya terhadap rencana pemerintah daerah untuk mendorong industrialisasi di wilayah kepala burung, khususnya di wilayah Masama.
“Masama harus tetap menjadi lumbung pangan, karena itulah potensi lokal yang ada. Harusnya sektor pertanian perkebunan yang dikembangkan,” pungkasnya.
(bb/03)
Discussion about this post