Langit di kota Luwuk hari ini tampak mendung. Sesekali curah hujan turun membahasi kota menjelang Sore, Senin 12/4/2021). Para pedagang pernak pernik ramadhan di komplek Masjid Agung An-Nur Luwuk mulai menata jualannya.
Laporan : Randi Tapa/Beritabanggai.Com
Meskipun dalam suasana pandemi covid-19, tidak mengurangi semangat para pedagang kaki lima untuk mejalani aktivitasnya. Sejak beberapa hari terakhir, suasana memasuki bulan suci Ramdhan di kota ini mulai tampak dari aktivitas para pedagang yang mendirikan lapak penjualan pernak pernik Ramadhan. Mereka menjual berbagai jenis busana muslim untuk pria dan wanita, dewasa dan anak anak. Juga beberapa peralatan ibadah, tersedia di tempat itu.
Harga busana muslim di tempat itu-pun beragam. Mulai dari yang dijual dengan harga Rp 250 ribu hingga Rp350 ribu. Para pedagang mengaku, berjualan pada masa pandemi semacam ini memang agak berbeda dari biasanya. Jumlah pengunjung sangat kurang. Roda ekonomi yang lesu akibat hantaman pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi keuntungan para pedagang disini.
Para pedagang memang memiliki lokasi berjualan di komplek masjid Agung. Dengan harapan kawasan tersebut akan selalu ramai dengan aktivitas orang yang beribadah. Mereka tidak selamanya membuka jualan ditempat itu, melainkan hanya saat bulan puasa saja.
“Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana ramadhan kali ini diperhadapkan dengan musibah virus yang melanda dunia. Walaupun begitu tidak akan mempengaruhi niat dan semangat kami untuk mencari nafkah,” kata salah seorang penjual kaki lima yang ditemui menjelang sore tadi.
Tak hanya para penjual kaki lima saja yang berharap adanya peningkatan penjualan berbagai jenis baju muslim pada ramadhan ini. Pemilik toko yang menjual baju muslim-pun berharap yang sama.
Seperti yang dijelaskan Angga Nasar, pemilik RHP Moslem Store di kawasan Masjid Agung. Ia menjual berbagai pakaian gamis trend masa kini dengan harga yang terjangkau. Mulai dari Rp165 ribu hingga Rp315 ribu.
“Walau ramadhan kali ini berbeda, namun tetapi masyarakat Kabupaten Banggai tetap bersemngat dalam menjalankan aktivitasnya. Tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Insha Allah virus ini akan hilang di Indonesia bahkan di daeah kita,” tuturnya. (*)
Discussion about this post