BERITABANGGAI.COM, MOILONG -JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) bersama SKK Migas Kalimantan Sulawesi mengajak sejumlah wartawan di Kabupaten Banggai mengunjungi ekowisata Banyu Langit di Desa Argomulyo, Kecamatan Moilong, Senin (22/05/2023).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan roadshow kelembagaan yang dilaksanakan JOB Tomori dan SKK Migas.
Ekowisata Banyu Langit sendiri merupakan salah salah satu tempat wisata yang dibangun oleh pemerintah Desa Argomulyo sejak tahun 2019, dan sejak saat itu JOB Tomori terus melakukan pembinaan dan pendampingannya.
Sayangnya lokasi wisata dengan pemandangan alam yang sejuk itu, harus terpukul dampak pamdemi covid 19 yang menghantam dunia dan Indoensia saat itu.
Kepala Desa Argomulyo, Waimin, saat berbicara dalam pertemuan bersama manajemen JOB Tomori, SKK Migas dan sejumlah wartawan dalam kunjungan itu menjelaskan, Ekowisata Banyu Langit hanya sempat beroperasi beberapa saat saja setelah dibuka. Selanjutnya karena pandemi covid lokasi tersebut terpaksa tutup dan membuatnya nyaris tak terurus.
Meski begitu pihaknya sangat berterimakasih kepada JOB Tomori yang terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada Kelompok Dadar Wisata (Pokdarwis) dan BUMDes di Desa Argomulyo, untuk terus memberikan pendampingan.
Seperti diketahui, JOB Tomori melibatkan Yayasan Kolaborasi Lavirza Indonesia (YKLI) sebuah lembaga di Jakarta, untuk memberikan pendampingan teknis pengelolaan ekowisata Banyu Langit agar menjadi objek wisata yang maju dan berkembang.
Bermodalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tersebut, Pokdarwis di Desa Argomulyo bertekad mengembangkan dan memajukan ekowisata Banyu Langit tersebut pada masa yang akan datang khususnya pasca pandemi covid 19.
Yudianto, selaku Comdev Section Head JOB Tomori pada kesempatan itu menjelaskan, sejauh ini JOB Tomori telah melakukan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat, yang salah satunya adalah dengan turut serta memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap pembanggunan Ekowisata Banyu Langit di Desa Argomulyo.
“Kita ikut berpartisipasi ikut mengalokasikan dana untuk pembentukan ekowisata di Desa Argomulyo ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ary Bagus Pratomo, selaku staf senior humas SKK Migas Kalimantan Sulawesi, dalam pertemuan itu juga mengatakan bahwa rogram pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu manfaat dari keberadaan industri migas.
Sehingga, walaupun suatu saat industri Migas sudah selesai, namun diharapkan industri tersebut telah memberikan manfaat untuk masyarakat yang ada disekitar wilayah operasi.
“Sehingga pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pembangunan ekowisata banyu langit ini sangat baik,” tuturnya.
Saat ini keberadaan ekowisata banyu langit memang belum begitu baik. Sejumlah kerusakan mulai tampak terlihat pada beberapa tempat wisata itu. Jumlah ikan di kolam yang menjadi salah satu item unggulan spot mancing pada ekowisata tersebut juga masih kurang.
Pengelola ekowisata banyu langit saat ini masih sedang menyiapkan benih ikan, untuk mendukung ketersediaan ikan dalam kolam pemancingan yang disediakan oleh tempat wisata ini. (*)
(bb/03)
Discussion about this post