BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Pemerintah Kabupaten Banggai mengalokasikan anggaran cukup besar untuk penataan kawasan wisata Pantai Kilo Lima Luwuk.
Alokasi anggaran Pemda Banggai untuk pengembangan kawasan tersebut, sejumlah Rp 12,6 miliar atau tepatnya Rp 12.678.697.025.
Anggaran sebesar itu terbagi atas tiga bagian; penataan lanskap DTW Pantai Kilo Lima, Luwuk Selatan, Rp 12.078.697.025; jasa konsultansi pengawasan penataan DTW Pantai Kilo Lima, Rp 200 juta; dan perencanaan teknis pembangunan DTW Kilo Lima Luwuk, senilai Rp 400 juta.
Meski proyek ini dikerjakan oleh Dinas PUPR Banggai, namun konsep dan gagasan penataan kawasan Pantai Kilo Lima Luwuk ini berasal dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Subrata Kalape, mengakui, konsep dan gagasan untuk pengembangan objek wisata Pantai Kilo Lima Luwuk datang dari Dispar Banggai.
Subrata Kalape, mengatakan, pengembangan Pantai Kilo Lima Luwuk lebih diprioritaskan dibanding destinasi wisata lainnya. Sebab Pantai Kilo Lima Luwuk berada di tengah kota, dijangkau dengan mudah oleh siapa pun.
Bagi masyarakat urban, kata dia, yang terpenting aksesibilitas, atraksi, dan aminitas, atau Tiga A.
“Nah Pantai Kilo Lima Luwuk memenuhi tiga A tersebut,” katanya.
Sehingga, kata dia, fokus Dispar adalah Pantai Kilo Lima, Salodik, dan Teluk Lalong.
Sebab ketiga spot wisata itu lokasinya terdekat dengan Kota Luwuk.
“Kalau wisatawan datang, hotel siap, transportasi siap, dan akses mudah, ketimbang destinasi lainnya, yang meskipun tidak akan diabaikan,” ujarnya.
Ketiga destinasi wisata ini diharapkan menjadi magnet untuk menggaet wisatawan ke Kota Luwuk.
“Setelah di Luwuk, kita berharap wisatawan itu melirik destinasi-destinasi wisata lainnya yang juga tengah dibenahi, ” katanya.
Ia, mengatakan, Pantai Kilo Lima Luwuk, Teluk Lalong perlu dibenahi. Sebab destinasi ini berada dalam kota, sudah hidup, dan sudah menjadi destinasi wisatawan lokal. Ini ditandai dengan ramainya kawasan tersebut pada akhir pekan.
“Sementara itu, Pantai Kilo Lima juga merupakan pintu gerbang Kota Luwuk. Dari bandara sudah dilihat, dan menarik wisatawan, berbeda kalau kondisinya terkesan kumuh,” katanya.
Olehnya, diperlukan pembenahan kawasan Pantai Kilo Lima.
Ia juga berharap ke depan, pedagang kuliner lebih mempromosikan kuliner lokal, seperti onyop dan jepa. Ini perlu untuk mengangkat minat wisatawan berkunjung.
“Tidak melulu kuliner umum, seperti indomie dan popmie,” ujarnya.
Dikabarkan, bangunan DTW itu, menjorok ke laut, dengan desain bermodel kapal. Di dalamnya, pelaku usaha yang sudah didata, akan masuk ke depan dan mengisi fasilitas-fasilitas yang ada.
Fasilitas di bangunan DTW Pantai Wisata Kilo Lima juga dilengkapi dengan perahu kayak dan peralatan snorkeling.
Dive center akan dibangun di DTW Pantai Wisata Kilo Lima. Nantinya akan dikelola oleh kelompok-kelompok penyelam.
“Nanti akan dibangun dive center, namun apakah masuk atau tidak dalam proyek penataan Pantai Kilo Lima saya belum tahu pasti. Pastinya, ada perencanaan untuk menyediakan dive center di sana,” jelasnya terkait dive center.(*)
(bb/03)
Discussion about this post