BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Kencangnya penolakan pelaksanaan aktivitas pertambangan di Kecamatan Masama oleh Bosano Masama dan kalangan aktivis pemuda di Masama tampaknya tidak menjadi perhatian PT.Anugerah Tompira Nikel, selaku perusahaan yang akan melakukan pertambangan di wilayah itu.
Meski ditolak masyarakat namun perusahaan tersebut terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat yang berada di desa desa yang dinilai sebagai penerima dampak, seperti yang sudah dilakukan di Desa Ranga-Ranga, Desa Minangandala, Desa Purwoagung dan Desa Kembang Merta. Pihak perusahaan mengklaim sosialisasi sudah dilakukan dengan lancar.
Saat ini perusahaan tersebut melanjutkan prosesnya pada pembenahan infrastruktur. Seperti diketahui perusahaan tersebut sebelumnya telah melaksanakan tambang nikel di wilayah itu, sehingga masih terdapat sejumlah aset perusahaan yang ada dan tinggal melakukan pembenahan.
Seperti diketahui kalangan adat setempat melalui Bosano Masama Rahmat Djalil sudah berulang kali menegaskan soal penolakannya terhadap pelaksanaan pertambangan nikel. Menurut dia, Tambang Nikel akan merusak potensi sektor pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah itu.
Selain itu, perusahaan PT ATN juga kata dia tidak layak untuk melakukan pertambangan di Masama, karena meninggalkan rekam jejak yang buruk. Kata dia, perusahaan tersebut dililit oleh masalah internal dan tidak dapat melaksanakan kegiatan.
(bb/03)
Discussion about this post