BERITABANGGAI.COM, LUWUK—Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan monitoring pembinaan wilayah percepatan indikator SPM bidang kesehatan provinsi Sulawesi Tengah di Hotel Santika Palu, 25-27 September 2023.
Kegiatan ini dibuka oleh Dirjen Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda, Kabid Yankes, Kepala Bidang Kesmas dan Kepala Bidang P2 dari Kabupaten Kota di Sulawesi Tengah.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam, yang turut menghadiri monitoring pembinaan wilayah percepatan indikator SPM bidang kesehatan mengatakan, Kabupaten Banggai tertinggi capaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibanding wilayah lainnya di Sulteng.
Sejatinya, sampai 31 Desember 2023 nanti, capaian indikator 12 SPM harus 100 persen. Namun capaian SPM di Kabupaten Banggai, sampai dengan triwulan II, tercatat tertinggi di Sulteng dengan persentase rata-rata mencapai 90 persen lebih, bahkan beberapa indikator telah di atas 100 persen.
Ia mengatakan, dari evaluasi terhadap indikator SPM, Kabupaten Banggai cenderung lebih bagus.“Penilaian pencapaian indikator SPM Kabupaten Banggai tertinggi,” ujarnya.
Ia mengakui, belum semua standar pelayanan mencapai 100 persen, namun ia optimistis pencapaian terhadap pelayanan 12 SPM seluruhnya mencapai 100 persen saat berakhir pada 31 Desember 2023.
Sebanyak 12 indikator SPM yang dimonitoring, berikut ini persentase capaian SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil, sasaran 7.401 jiwa, terealisasi 7.174 jiwa atau 97 persen.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, sasaran 7.064 jiwa, realisasi 6.973 jiwa atau 99 persen.
3. Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir, sasaran 6.728 jiwa, realisasi 6.685 jiwa, atau 99 persen.
4. Pelayanan Kesehatan Balita, sasaran 31.944 jiwa, realisasi 29.131 jiwa, atau 91 persen.
5. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar, sasaran 38.430 jiwa, realisasi 37.995 jiwa atau 99 persen.
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif, sasaran 268.491 jiwa, realisasi 237,279 jiwa atau 88 persen.
7. Pelayanan kesehatan pada lanjut, sasaran 42.530 jiwa, realisasi 40,051 jiwa, 94 persen.
8. Pelayanan kesehatan pada penderita hypertensi, sasaran 96.202 jiwa, realisasi 79.544 jiwa, 83 persen.
9. Pelayanan kesehatan pada penderita diabetes, sasaran 22.132 jiwa, realisasi 24,061 jiwa, 109 persen.
10. Pelayanan kesehatan ODGJ, sasaran 821 jiwa, realisasi 947 jiwa, atau 115 persen.
11. Pelayanan kesehatan orang terduga TB, sasaran 5.314 jiwa, realisasi 5.424 jiwa, atau 102 persen.
12. Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV, sasaran 6.919 jiwa, realisasi 5.838 jiwa atau 84 persen. (*)
(bb/07)
Discussion about this post