BERITABANGGAI.COM,Luwuk—Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai mengikuti kegiatan pertemuan perencanaan AIDS, TB dan Malaria (ATM) pada APBD Tahun 2023 tingkat Kabupaten Banggai.
Kegiatan ini dilaksanakan di Bappeda dan Litbang Banggai, Kamis 5 Oktober 2023.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam, berkesempatan membuka kegiatan pertemuan perencanaan ATM serta menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan yang digelar secara luring dan daring itu. Ia juga memaparkan AIDS,TB, dan Malaria (ATM) di Kabupaten Banggai.
Kepala Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Theodora Chintya, mengatakan, pertemuan perencanaan AIDS, TB dan Malaria (ATM) pada APBD Tahun 2023 tingkat Kabupaten Banggai, juga diikuti oleh perwakilan Bappeda dan Litbang Banggai, Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk; perwakilan 11 puskesmas secara luring dan 16 puskesmas secara daring.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi pelaku dan pelaksana pengendalian ATM mulai dari proses perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan. Juga penguatan jejaring dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa hingga perangkat desa melalui dana desa. “Melalui kegiatan ini diharapkan adanya penguatan komitmen, kepemimpinan dan pembiayaan untuk pengcegahan dan penanggulangan ATM hingga dicapai eliminasi ATM pada tahun 2030,” terangnya.
Diketahui, target eliminasi ATM tahun 2030 menjadi target nasional. Ini artinya Kabupaten Banggai, mengejar target eliminasi khusus TB dan AIDS pada tahun 2030. Sebab, untuk eliminasi malaria telah dicapai Kabupaten Banggai tahun 2018 lalu.
Ia mengatakan eliminasi ATM ini membutuhkan dukungan dari lintas sektor, tidak hanya dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Namun juga membutuhkan komitmen dari Bappeda, Rumah Sakit, Dinas PMD, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Juga Dari PUPR Banggai. Dukungan PUPR Banggai misalnya, terkait penyiapan rumah yang sehat untuk penanggulangan TB.
Sementara itu, PC RSSH ATM Provinsi Sulawesi Tengah, Hamiluddin, SKM, menerangkan, kegiatan tersebut dilaksanakan RSSH Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Sulteng, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dan Bappeda Litbang Kabupaten Banggai. “Melalui kegiatan ini diharapkan pencegahan dan penanggulangan ATM masuk dalam perencanaan daerah, masuk dalam RKPD, Renja maupun RKA dan lain lain,” katanya.
Ia menerangkan penanggulangan ATM dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan puskesmas. Namun, diharapkan penanggulangan ATM menjadi perhatian dan mendapatkan dukungan dari OPD lainnya, seperti Dinas PMD, Dinas Sosial serta Baznas. “Baznas misalnya dapat memberikan dukungan melalui bantuan sembako untuk pasien TB yang berasal dari keluarga miskin,” terangnya.
Dukungan penanggulangan ATM dari perusahaan swasta melalui program CSR, melalui usaha pencegahan maupun pemberdayaan ekonomi. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat eliminasi ATM pada tahun 2023 sebagaimana target nasional. (BB/007)
Discussion about this post