BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Kepala Suku Andio di Masama, Rahmat Djalil, meminta kepada Bupati Banggai Amirudin Tamoreka, untuk tetap menjadikan wilayah Kecamatan Masama sebagai lumbung pangan dan tidak menjadikannya sebagai kawasan industri.
Pernyataan tersebut dilontarkan Rahmat Djalil, Jumat (25/2/2022) menyikapi rencana pemerintah daerah untuk menjadikan wilayah Mantoh, Lamala dan Masama, sebagai kawasan industri, sebagaimana yang diungkapkan dalam Musrembang RKPD 2023 untuk tiga wilayah tersebut, yang dilaksanakan di Desa Lomba, Kecamatan Lamala, Kamis (24/2/2022).
Rahmat menjelaskan, berdasarkan sumber daya alam yang ada di Masama, yang selama ini terus dilaksanakan dan dikelola oleh masyarakat pada sektor pertanian dan perkebunan hendaknya tetap dipertahankan.
“Saya meminta pemerintah daerah tetap menjadikan Masama sebagai lumbung pangan di wilauyah kepala burung. Jangan jadikan sebagai kawasan industri. Jangan ciptakan penderitaan baru bagi kami di wilayah kepala burung,” pinta Rahmat.
Rahmat menduga, gagasan untuk menjadikan kawasan Mantoh Lamala dan Masama sebagai kawasan industri, ada kaitannya dengan rencana pemerintah untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai kawasan pertambangan yang perizinannya belakangan ini sedang marak diterbitkan.
Menurut dia, industrialisasi hanya akan mengelompokan masyarakat pada kelompok pemilik modal dan buruh, serta menjadi pintu masuk Tenaga Kerja Asing (TKA) dengan alasan skill dan non skill.
“Pertahankan Masama sebagai lumbung pangan dengan potensi pertanian yang dimiliki, jangan jadikan kawasan industri. Kami menolak itu,” pungkasnya.
(bb/03)
Discussion about this post