BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Banyak orang yang mengeluh dengan nasib yang dialami. Faktor ekonomi menjadi pengahalang untuk hidup dan membahagiakan keluarganya. Tetapi berbeda dengan Bapak Alimudin (75), dengan mengharapkan pemberian, mencari barang dan dos bekas yang diakumpulkan setiap hari, ia mampu menghidupkan dan menyekolahkan 2 dari 4 anaknya yang saat ini masih duduk dibangku SD dan SMP.
Saat media ini datang menghampirinya di Taman Sehati Adipura, Kelurahan Karaton, Luwuk, Kabupaten Banggai, Jum’at (23/4/2021), Alimudin menceritakan kisah hidupnya.
Katanya, ia terpaksa merantau setelah Ayah dan ibunya meninggal dunia kala itu. Pria kelahiran Bau Bau itu datang ke Luwuk pada tahun 1999 untuk berjualan kapas kala itu. Namun karena kondisi ekonomi tidak mendukung, ia kemudian meninggalkan pekerjaan berjualan kapas, dan memilih menjadi buruh bangunan.
Kondisi semakin sulit saat dirinya bercerai dengan istri sekitar lima tahun yang lalu. Tak lama kemudian, ia mengalami sakit strok ringan. Kondisi itu membuat dirinya tidak bisa lagi bekerja sebagai buruh bangunan. Ia bekerja sebagai buruh bangunan trakhir pada tahun 2018.
Setelah kondisi kesehatannya terasa lebih baik. Ia kemudian memilih menjadi pemulung. Mengumpulkan barang bekas dan dos bekas untuk dijual. Dengan Strok Ringan yang dia alami selama 2 tahun terakhir, Alimudin tetap berusaha mencari nafkah untuk anak anaknya.
Saat ini ia dan anak-anak saya tinggal di kampung pisang, Kelurahan Bungin, Luwuk. Ia memulai pekerjaan untuk pengumpulkan sampah sejak dini hari.
“Saya keluar mencari barang dan dos bekas pada pukul 02.00 pagi sampai 19:00 malam,” tuturnya.
Setiap hari pekerjaan itu ia lakoni. Meskipun dengan strok ringan yang masih ia rasakan, ALimudin tak kenal lelah mendorong gerobak miliknya. Padahal kaki dan tangannya sudah tidak berfungsi normal.
Setiap harinya, sebelum duduk di kawasan taman sehati, Alimudin mencari dan mengumpulkan dos dos dan barang bekas dijual dengan harga 1.000 Rp per Kilogram.
“Perhari 10.000 sampai 30.000, yah syukur-syukur kalau banyak juga dos yang saya dapat, Alhamdulillah bisa sampai 50.000 perhari. Biasanya ada tambahan dari pemberian orang yang lewat,” tuturnya.
Dengan pendapatan yang tidak menentu setiap hari, bapak dengan 4 orang anak ini tetap bersyukur dan merasa nyaman dengan pekerjaan yang ia geluti saat ini. (Yusman)
Discussion about this post