BERITABANGGAI.COM,LUWUK—Jarang terjangkau pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, pulau-pulau jauh ini akhirnya bisa dijangkau melalui Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dr. I Wayan Suartika, mengatakan, PKB telah dilaksanakan pekan lalu, 7 November 2023.
Melalui Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai menggelar pelayanan kesehatan terpadu di empat desa di kepulauan.
Empat desa di Kepulauan yang menjadi sasaran kegiatan pelayanan kesehatan terpadu ini antara lain: Bajo Poat, Gomuo, Tampe, dan Balaigondi.
Pelayanan Kesehatan Bergerak melibatkan semua pengelola bidang kesehatan di Dinkes Banggai, baik Pengelola Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, P2, dan Yankes.
“PKB adalah pelayanan kesehatan bergerak, semua jenis pelayanan kesehatan diberikan untuk masyarakat,” kata dr. I Wayan Suartika.
Ia menuturkan program Pelayanan Kesehatan Bergerak itu dilaksanakan selama beberapa hari dan menyasar desa-desa di Pulau Poat.
Sebab, kata dia, empat desa di pulau tersebut selama ini jarang terjangkau pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
“Empat desa di Pulau Poat jarang terjangkau, di sana memang ada petugas kesehatan seperti perawat dan bidan, namun untuk mendapatkan pelayanan kesehatan warganya harus ke puskesmas di Pagimana,” katanya.
Ia mengatakan, petugas kesehatan turun memberikan layanan kesehatan bersama dokter ahli.
“Pelayanan kesehatan bergerak sudah yang keempat kalinya dilaksanakan tahun 2023 ini,” tuturnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, kata dia, mendapatkan kucuran anggaran dari Kementerian Kesehatan RI untuk melaksanakan program Pelayanan Kesehatan Bergerak.
“Tahun ini Kabupaten Banggai termasuk dalam sasaran program Kemenkes dan mendapatkan anggaran,” katanya.
Ia mengatakan, semua pelayanan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
Tenaga kesehatan maupun dokter ahli yang ikut serta dalam program PKB, menginap di Pulau Poat.
Kehadiran tim ini, memberikan pelayanan paripurna untuk warga di empat desa di kepulauan depan kecamatan Pagimana itu.
Sekadar diketahui, sebelum Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dinas Kesehatan juga memberikan pelayanan serupa yang dikenal dengan pelayanan daerah terpencil.
Program pelayanan daerah terpencil ini dilakukan Dinas Kesehatan pada tahun 2008-2015.
Program ini menyasar desa-desa terpencil atau kurang terjangkau.
Selain desa di pulau Poat, pelayanan tersebut juga diberikan di desa–desa yang sulit diakses, seperti Desa Talima A, Talima B, Dolom, Tintongon di wilayah Balantak, maupun Garuga di Lamala, serta Baloa Doda di Pagimana.
Desa-desa ini dulunya merupakan desa yang sulit diakses layanan kesehatan. (BB/007)
Discussion about this post