BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Masyarakat Desa Pongian Kecamatan Bunta kini mulai menyadari soal dampak kerusakan alam akibat aktivitas pertambangan. Kesadaran tersebut lahir dari aktivitas penguatan masyarakat di areal tambang yang dilakukan oleh Solidaritas Masyarakat Desa Pongian (SMDP) yang ada di desa itu.
Belum lama ini, warga setempat mengikuti kegiatan nonton bareng, terkait dengan visualisasi dampak aktivitas pertambangan bagi masyarakat yang ada di sekitar lokasi tambang.
Dalam pemutaran film yang diinisiasi oleh SMDP dan dibantu oleh Jatam Sulteng itu, puluhan masyarakat yang hadir terlihat sangat serius dan menikmati jalanya film.
Asrianto, selaku koordinator menjelaskan dengan dilakukan pemutaran film dapat menambah wawasan masyarakat terhadap dampak buruk pertambangan dan persoalan hak asasi manusia.
“Semoga menambah wawasan masyarakat soal hak-hak asasinya sebagai rakyat indonesia. Baik secara individu maupun secara berkelompok”
Tak hanya nobar, SMDP juga mendeklarasikan sebagai organisasi kemasyarakatan, yang diberi nama Solidaritas Masyarakat Pelestari Lingkungan (SM – PELAING).
Diketahui sebelumnya, masyarakat dan khususnya petani Desa Pongian merupakan koban dampak kerusakan air sungai akibat aktivitas perusahaan Nikel di wilayah Kecamatan Bunta. Namun, PT. KFM dan Pemerintah sampai dengan hari ini belum merespon kekecewaan masyarakat Pongian. Padahal masyarakat telah beberapa kali melakukan aksi protes. (bb/05)
Discussion about this post