BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Pemerintah daerah Kabupaten Banggai diminta fokus pada pembangunan sektor pertanian dan perkebunan di Kecamatan Masama, dan tidak menjadikan wilayah di timur Banggai itu sebagai sarang korporasi pertambangan nikel. Pernyataan tegas itu disampaikan koordinator lapangan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Masama, Ismail S Angio,SH, dalam aksi penolakan tambang di Kantor Bupati Banggai, Kamis (24/6/2021).
Ismail mengatakan, wilayah pertanian khususnya padi sawah di Kecamatan Masama hanya seluas 3.000 Ha lebih, yang berada di dataran lembah Masama yang dihuni oleh penduduk di 14 desa. Jika pemerintah mendorong pembukaan tambang nikel di wilayah pegunungan Masama seluas lebih dari 9.000 hektar, maka dipastikan lahan pertanian masyarakat akan menjadi sasaran lumpur dan tanah yang tergerus air dari pegunungan menuju lembah.
“Masama itu potensinya pertanian dan perkebunan. Tolong dong, bantu kami membangun sektor pertanian dan perkebunan yang sudah lama menjadi sumber kehidupan. Bukan malah merekomendasikan pembangunan tambang nikel,” kata Ismail.
Menurut dia, jika pemerintah daerah tidak mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepala burung, setidaknya jangan membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
“Kalau pemerintah daerah tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi kami, sudah lah. Kami sudah terbiasa memenuhi kebutuhan hidup dari pertanian dan perkebunan. Tapi tolong, jangan bikin kebijakan yang menyengsarakan kami,” pungkasnya. (bb/03)
Discussion about this post