BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Gas LPG 3 Kilogram kini terus-menerus menuai polemik di Kabupaten Banggai. Hal ini disebabkan dugaan penimbunan yang mengakibatkan Gas Elpiji langkah dan harga semakin menjerit melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Salah satunya yang terjadi di Kecamatan Pagimana, baru-baru ini Polsek Pagimana mengamankan puluhan tabung Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi bersama sopir.
Menanggapi persoalan tersebut, Zulkifli Dain salah satu pemuda Kecamatan Pagimana mendesak Pemerintah untuk serius dalam menertibkan penyaluran tabung Gas.
“Polemik Gas Elpiji di tengah tengah aktivitas masyarakat ini tidak pernah di seriusi atau terkesan di biarkan oleh Pemerintah. Kalaupun mereka turun melakukan investigasi itu hanya ajang foto-foto ambil gambar habis itu pulang” Tegas Zulkifli, Rabu (19/5).
Zulkifli juga menjelaskan bahwa tabung Gas sudah menjadi kebutuhan mendasar masyarakat kecil, khususnya kebutuhan rumah tangga, usaha mikro dan Nelayan.
Maka, lanjut Zulkifli, Pemerintah Daerah khususnya wajib melakukan penegasan terhadap oknum yang tidak taat regulasi tentang persoalan Gas bersubsidi ini. Sehingga tidak menimbulkan gesekan antar warga.
“Di normalisasikan segala aktivitas tabung gas LPG 3 Kg ini, dari Kabupaten hingga ke semua Desa. Dan berikan penegasan terhadap aturan, kan sangat disayangkan ketika timbul gesekan antar masyarakat. Ini sangat penting agar pemerintah bisa mensejahterakan rakyatnya dan menjalankan nilai keadilan” kata mantan Ketua BEM Fisip Untika itu. (bb/05)
Discussion about this post