BERITABANGGAI.COM, LUWUK – Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai perlu melakukan pembenahan terhadap tata kerja pelaksanaan vaksinasi covid-19 kepada masyarakat. Pasalnya, sejauh ini, pelaksanaan vaksinasi justru mengundang kekecewaan sejumlah peserta yang mengikuti program pemerintah itu.
Seperti yang terjadi pada Senin (22/03/2021). Pihak Rumah Sakit Claire Medika Luwuk sebagai pihak pelaksana vaksinasi, menggelar penyuntikan vaksin covid-19 dosis kedua, setelah sebelumnya pada Senin (8/3/2021) pihak RS Claire Medika Luwuk menggelar vaksin dosis pertama.
Para pekerj pers menjadi salah satu peserta pemberian vaksin itu. Beberapa hal mengecewakan yang perlu dilakukan pembenahan adalah seputar waktu pelaksanaan vaksin. Beberapa orang cenderung diberikan pelayanan cepat, sedangkan beberapa peserta lainnya harus duduk berjam jam untuk menuntaskan tahapan vaksinasi. Kondisi itu terjadi sejak pemberian vaksin tahap pertama dan vaksin tahan kedua, siang tadi.
“Ini hanya kesalahan teknis,” kata pejabat Rumah Sakit Claire Medika Luwuk, saat dilakukan protes pada pemberian vaksin dosis pertama, Senin (8/3/2021).
Kondisi serupa kembali terjadi pada pemberian vaksin kedua Senin (22/8/2021). Usai di vaksin, peserta harus menunggu 30 menit untuk dilakukan observasi sebelum diberikan kartu vaksin. Namun, tanpa ada penjelasan soal hasil observasi atau keluhan pasca vaksinasi, beberapa peserta justru harus menunggu berjam jam untuk menerima kartu vaksin.
Hal lain yang mengecewakan adalah soal penerimaan sertifikat digital vaksinasi. Sebagian peserta mendapatkan pemberitahaun melalui layanan Short Message Service somor selular, sementara sebagian lainnya tidak. Pihak RS Claire Medika beralasan itu dalah sistem diluar kewenangan pihak RS Claire Medika.
Parahnya, aplikasi yang digunakan untuk menampung data base peserta vaksinasi, tidak dapat dilakukan perbaikan terhadap data yang salah. Pasalnya, data kepesertaan vaksinasi diisi sembarangan oleh petugas RS Clire Medika, dan tidak sesuai dengan indentitas peserta. Data tersebut tidak bisa diperbaiki dalam sistem aplikasi itu.
“Kami hanya menggunakan aplikasi dari Dinkes, disini tidak bisa dilakukan editing,” kata petugas Claire Medika lagi, saat diminta melakukan perbaikan identitas data pesrta yang tertera dalam kartu vaksinasi covid-19. (bb/03)
Discussion about this post